Dark/Light Mode

Kementan Dorong Konawe Selatan Kembangkan Kawasan Hortikultura

Minggu, 3 November 2019 22:42 WIB
Prihasto Setyanto (Foto: Humas Kementan)
Prihasto Setyanto (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen penuh mendorong peningkatan produksi petani, khususnya untuk komoditas hortikultura seperti bawang merah dan cabe.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, di sela-sela kunjungannya ke sejumlah desa di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Anton mengatakan, prospek pengembangan kedua komoditas tersebut amat besar. 

"Bawang merah misalnya, spektrumnya itu luas. Bisa di dataran tinggi maupun dataran rendah," ujar dia saat berdialog dengan Kelompok Tani Harapan Makmur di Desa Tanea, Kecamatan Konda, Minggu (3/10).

Baca juga : HPS ke-39 di Kendari, Kementan-Pemprov Sultra Kembangkan Industri Pangan Lokal

Anton menambahkan, kawasan seperti Konawe Selatan memiliki prospek bagus dalam pengembangan bawang merah, cabe dan sayuran lainnya. Untuk komoditas cabe rawit misalnya, produksi petani setempat mampu mencukupi kebutuhan warga kabupaten berpenduduk 315.000 jiwa ini. 

"Rata-rata (panen) cabe rawitnya 6,9 ton per hektar, dengan luas tanam 152 hektar. Artinya kalau dikalkulasikan 1.048 ton. Ini sudah surplus. Karena kebutuhan cabe di sini (Konawe Selatan) hanya 878 ton," tambah dia. 

Untuk bawang merah, Anton mengapresiasi upaya para petani dalam melakukan budidaya komoditas tersebut. Kendati baru memulai, ada semangat yang luar biasa dari para petani. "Luas tanamnya sekarang 7 hektar dengan total produksi sekitar 65 ton. Untuk kebutuhan (bawang merah) di Konawe Selatan sekitar 865 ton, dengan luas tanam 96 hektar," jelas Anton. 

Baca juga : Menteri Syahrul Minta Penyuluh Dorong Gerakan Pembangunan Pertanian

Anton optimistis, ke depan Konawe Selatan bisa memacu produktivitas bawang merahnya serta menjadi lumbung komoditas hortikultura di Sulawesi Tenggara. "Konawe Selatan potensial. Tinggal petani kita perlu berikan pendampingan intensif. Misalnya dari hasil kunjungan hari ini, kami merekomendasikan tanah perlu diberikan bahan organik karena memang kandungan liatnya tinggi," ungkap dia. 

Anton yakin sinergi antara pemerintah pusat, daerah, petani, dan para penyuluh mampu mengakselerasi terwujudnya ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. "Seperti yang Bapak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) sampaikan. Membangun pertanian butuh andil semua pihak," pungkasnya. 

Dalam kesempatan itu, Anton juga berkesempatan menyambangi Desa Lamomea. Di sana para petani yang berhimpun dalam wadah Kelompok Cerah Sejahtera mengembangkan tomat, cabe, dan aneka sayuran lainnya. 

Baca juga : Kementerian yang Mau Lakukan Pencegahan, Silakan Kontak KPK

Sardi (28), petani muda yang juga alumni Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Haluoleo melaporkan bahwa Poktan Cerah Sejahtera telah mengambangkan cabe besar varietas Darmais dan Pilar dengan produksi mencapai 20 ton per hektar dan cabe rawit varietas super putih dengan produktivitas mencapai 15 ton per hektar. "Kami juga membudidayakan tomat varietas Servo F1 dan Timoti yang produktivitasnya mencapai 40 ton per hektar," ujar Sardi.

Dijelaskan Sardi, peningkatan poduktivitas dan kualitas komoditas pertanian harus ditangani profesional, dengan penerapan inovasi teknologi maju serta prinsip Good Agricultural Practices (GAP). "Sehingga bukan hanya mutu yang lebih baik tapi juga akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani," kata dia. 

Sardi bersama kelompoknya telah menggunakan teknologi sprinkle untuk pengairan, budidaya yang ramah lingkungan, penggunaan likat kuning dan tanaman border dengan jagung dan tanaman bunga untuk pengendalian hama. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.