Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dengan Kawasan Korporasi, Daya Saing Produk Hortikultura Diyakini Naik

Senin, 4 November 2019 21:03 WIB
Dirjen Hortikulutra Kementan, Anton Prihasto (berbatik ungu) saat berkunjung ke kawasan kebun organis milik Pasca Sarjana Universitas Haluoleo,Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/11). (Foto: Humas Kementan)
Dirjen Hortikulutra Kementan, Anton Prihasto (berbatik ungu) saat berkunjung ke kawasan kebun organis milik Pasca Sarjana Universitas Haluoleo,Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/11). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peningkatan nilai tambah dan daya saing merupakan aspek terpenting dari grand design pengembangan komoditas hortikultura. Produk-produk hortikultura ke depan harus lebih mampu bersaing di pasar internasional. 

Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto, mengatakan, penetrasi buah impor saat ini luar biasa. Terutama pasca-ratifikasi World Trade Organization, ketika suatu negara tidak boleh melarang aktivitas penjualan komoditas hortikultura, kecuali karena satu hal-hal tertentu. 

Anton, sapaan Priharso, lantas menceritakan pengalamannya ke Desa Angata, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, saat menghadiri pembukaan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39. "Anggur impor dari Tiongkok dijual di desa-desa sana. Ada pir. Mana buah buahan lokal kita? Artinya apa, ini menjadi tantangan kita bersama untuk meningkatkan daya saing buah-buahan lokal," ujar dia saat memberikan kuliah umum bertajuk 'Kebijakan Strategi Kementerian Pertanian Dalam Pembangunan Hortikultura 2020-2024' di Aula Pascasarjana Universitas Haluoleo, kemarin.

Baca juga : KPK Panggil Tersangka Kasus Korupsi Proyek Jalan di Bengkalis

"Peningkatan nilai tambah dan daya saing akses ekspor hortikultura menjadi sebuah keniscayaan. Produk hortikultura yang berdaya saing, sehingga bisa berjaya di dunia internasional," lanjut alumnus Universitas Brawijaya tersebut. 

Dia menjelaskan, Kementerian Pertanian telah merumuskan arah pengembangan hortikultura dalam lima tahun ke depan. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan daya saing komoditas hortikultura. "Kita harap nantinya bisa menstimulus terhadap ekspor, produk berdaya saing, serta memacu peningkatan ekonomi," beber Prihasto. 

Pacu Ekspor Hortikultura

Baca juga : Banyak Produk Ilegal Dilego di Lapak Online

Dia menambahkan, mulai 2020, pengembangan kawasan hortikultura akan dilakukan secara masif. Artinya ketika di satu daerah ada komoditas hortikultura yang potensial, maka bantuannya akan dimasifkan. "Misalnya satu daerah punya 50 hektar kawasan buah. Kemudian hasil panennya bagus. Nanti kita akan perluas skalanya sampai 200 hektar. Kami berikan juga bibit unggul," cetus Anton. 

Kementan, kata dia, siap memberikan bantuan bibit, pupuk, hingga pengendalian OPT selama 5 tahun ke depan. "Muaranya nanti adalah bagaimana tercipta basis-basis komoditas hortikultura yang besar dan terintegrasi. One Village One Variety. Ketika ada pasar ekspor, mempermudah memasarkan," ujar pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Sayur dan Tanaman Obat tersebut. 

Dalam kesempatan itu, Anton juga menyinggung ihwal instruksi Presiden Joko Widodo terkait penyederhanaan birokrasi. Saat ini, Kementan tengah menginventarisir sejumlah regulasi-regulasi yang dinilai tumpang tindih. "Terkait ekspor hortikultura ada sekitar 14 aturan yang kami sedang mencoba memangkasnya menjadi empat aturan," ungkap Anton. 

Baca juga : Ekspor Naik, Produk Hortikultura Indonesia di Jalur Hijau

Dia mengemukakan bahwa penyederhanaan aturan dilakukan untuk menstimulus peningkatan ekspor. "Semangat Bapak Presiden adalah bagaimana memangkas prosedur yang berbelit. Tujuannya tak lain supaya investasi tak terhambat. Ini juga yang sedang kami rumuskan," pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.