Dark/Light Mode

Diburu Investor, LPKR Tuntaskan Tap Issue Senilai 95 Juta Dolar AS

Selasa, 11 Februari 2020 20:20 WIB
Logo Lippo Karawaci (Foto: Istimewa)
Logo Lippo Karawaci (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil menyelesaikan tap issue senilai 95 juta dolar AS dari obligasi lima tahunnya saat ini senilai 325 juta dolar AS. CEO LPKR, John Riady, menyampaikan, tap issue tersebut menawarkan imbal hasil 7,80 persen. Lebih rendah 32,5 bps dari obligasi yang diluncurkan pada Januari lalu. 

“Nantinya, dana tap issue digunakan untuk membayar obligasi yang jatuh tempo pada 2022. Transaksi ini menunjukkan investor memiliki keyakinan pada posisi keuangan dan masa depan LPKR,” ucap John, Selasa (11/2). 

Lippo Karawaci, tambah John, tidak akan memiliki utang besar yang akan jatuh tempo selama lima tahun ke depan atau sampai 2025. Bahkan, dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas 21 persen, Lippo Karawaci memiliki leverage terendah di antara semua perusahaan real estat Indonesia.  

Baca juga : Gaet Investor, BKPM Promosikan 6 KPI Di Korsel

Tap issue itu mendapat respons positif di kalangan investor dengan kelebihan permintaan 2 kali dan kelebihan pesanan mencapai 183 juta dolar AS. John menambahkan, saat ini LPKR sedang mencari berbagai opsi untuk membiayai kembali obligasi 2022.  

“Sekarang, LPKR di posisi tanpa utang besar yang jatuh tempo hingga 2025. Karena itu, kami akan fokus pada peluncuran perumahan baru, penjualan inventaris, dan peningkatan penjualan pemasaran secara keseluruhan," jelasnya. 

Penerbitan tap issue ini didukung global book runners. Di antaranya Credit Suisse, BNP Paribas, dan Deutche Bank 

Baca juga : Kintakun Siap Jual Seprai Edisi Khusus Di Harbolnas

Penerbitan obligasi LPKR senilai 325 juta dolar AS mencerminkan tingkat kepercayaan investor yang sangat kuat akan posisi keuangan perseroan sebagai perusahaan properti yang terbesar di Indonesia. Kesuksesan penerbitan obligasi ini menggambarkan kepercayaan para investor terhadap LPKR sebagai perusahaan properti terbesar yang memiliki franchise yang kuat dan rekam jejak yang baik dalam membayar utang kepada para debitur di dalam maupun di luar negeri. 

Per 30 September 2019, LPKR memiliki aset 4,0 miliar dolar AS sehingga tercatat sebagai perusahaan real estat terintegrasi terkemuka di Indonesia. Bisnis inti perusahaan terdiri dari pengembangan perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls dan layanan kesehatan. Saat ini, LPKR aktif terlibat dalam pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan manajemen perkotaan, serta layanan manajemen aset.

Hadir di 35 kota, LPKR merupakan pengembang properti terkemuka di Indonesia dengan 1.461 hektare (ha) landbank yang siap untuk dikembangkan. Melalui dua anak perusahaan publik yang tercatat di bursa, PT Lippo Cikarang Tbk dan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk, yang menguasai saham masing-masing memiliki saham 81,0 persen  dan 62,7 persen, LPKR mengembangkan dan mengoperasikan pengembangan kota di Lippo Cikarang di Bekasi dan di Tanjung Bunga di Makassar. 

Baca juga : Bukaka Teken Kontrak Senilai 7,5 Juta Dolar di Bangkok

Selain itu, LPKR juga memiliki 51,05 persen saham PT Siloam International Hospitals Tbk, jaringan rumah sakit swasta terkemuka di Indonesia, dengan 36 rumah sakit di 24 kota di seluruh Indonesia LPKR mempunyai kepemilikan di dua REIT yang tercatat di bursa efek Singapura, yaitu First Real Estate Investment Trust dan Lippo Malls Indonesia Retail Trust dengan aset yang dikelola masing-masing 1,0 miliar dolar AS dan 1,4 miliar dolar AS, per tanggal 30 September 2019. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.