Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jemput Bola di Yogyakarta

LPDB-KUMKM Sambangi Calon Penerima Dana Bergulir

Jumat, 28 Februari 2020 00:43 WIB
Suyati tengah menjelaskan soal warungnya kepada Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Fitri Rinaldi (kedua kanan) di Bantul, Yogyakarta, Kamis (27/2).
Suyati tengah menjelaskan soal warungnya kepada Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Fitri Rinaldi (kedua kanan) di Bantul, Yogyakarta, Kamis (27/2).

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk mempercepat pencapaian target penyaluran dana bergulir, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (LPDB-KUKM) gencar menerapkan sistem jemput bola. 

Kamis (27/2), Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM, Fitri Rinaldi, didampingi Ketua Dewan Pengawas, Alexander Zulkarnain, dan Anggota Dewan Pengawas, Nining Tri Hastuti, menyambangi langsung dua koperasi besar di wilayah Yogyakarta yang berpotensi dijadikan mitra LPDB-KUMKM. Salah satunya adalah Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitul Mal Tanwil (KSPPS BMT) Artha Amanah, yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua BMT Artha Amanah, Bambang Edi Asmoro, mengaku ingin mengajukan proposal pembiayaan dana bergulir. "Rencananya kami mau pinjam Rp 5 miliar. Kami memang butuh tambahan dana karena sebentar lagi Lebaran. Yang butuh pembiayaan biasanya meningkat," terang Bambang. 

Baca juga : Ini Perubahan Rute TransJakarta

Sebenarnya, kata Bambang, mereka ada koperasi yang 100 persen dananya berasal dari anggota (individual investor). Anggotanya saat ini berjumlah 12 ribu orang. Namun, berhubung pihaknya tengah membangun kantor pusat, maka mereka membutuhkan dana untuk memback-up pembiayaan di musim Lebaran nanti.

Keinginan Bambang ini disambut baik Fitri Rinaldi. Koperasi yang memiliki aset Rp 63 miliar per Desember 2019, dengan outstanding kredit Rp 40 miliar tersebut, menurutnya, memang layak mendapat pembiayaan. "Kami, besok ini (Jumat, 28/2) kebetulan mengadakan couching atau bimbingan teknis, agar bagaimana proposal pengajuan pembiayaan menjadi lebih baik," tutur Fitri Rinaldi.

Usai berbincang, LPDB-KUMKM diajak langsung menemui anggota koperasi BMT Artha Amanah yang sukses. Dia adalah Suyati (60). Ibu empat anak ini tadinya hanya berjualan minyak tanah dan bensin di depan rumahnya. Lalu di 1997 dia meminjam dana sekitar Rp 70 ribu ke BMT Artha Amanah. Sejalan waktu, usahanya terus berkembang hingga ia memiliki usaha bengkel dan aksesoris motor, gas rumah tangga, warung kelontong dan rias pengantin. Terakhir, Suyati tercatat mengajukan pinjaman Rp 200 juta.

Baca juga : Beberapa Titik di Jakarta Banjir, Jalan Dialihkan

Ditanya omzet usahanya, dia hanya menyebutkan pendapatan kotornya dari warung berukuran 8 x 10 meter itu. "Kalau Sabtu dan Minggu, seharinya saya bisa dapat Rp 10 juta. Kalau usaha lainnya, nggak tentu berapanya," katanya sambil tersipu.

Anggota koperasi BMT Artha Amanah lainnya yang dikunjungi adalah pemilik usaha Wingko Hayu. Pemilik usaha ini adalah sepasang suami istri, Agus Haruri (50) dan Rini Hidayah (50). Semula mereka memang hanya usaha bolu dan wingko. Namun ke sininya, mereka sukses mengembangkan usaha ketering. "Kami punya langganan sekolah tinggi yang semua mahasiswanya makan tiga kali sehari dari Ketring Hayu. Sebulan rata-rata omzetnya Rp 300 juta," tutur Rini.

Puas berbincang dengan anggota BMT Artha Amanah, LPDB-KUMKM bertolak mengunjungi KSPPS BMT Agawe Makmur Merapi. Koperasi yang beraset Rp 46 miliar dan beranggotakan 10.512 orang itu, melayani pembiayaan di sektor perdagangan, pertanian, perikanan, dan home industry.

Baca juga : Mandiri Syariah Fasilitasi Layanan Perbankan Re Group

Ketua BMT Agawe Makmur Merapi, Priya Budi Sentosa, tampak sumringah menyambut kedatangan petinggi LPDB-KUMKM. "Kami memang ingin pinjam dana bergulir Rp 5 miliar untuk mengembangkan bisnis di kantor cabang," tutup Priya. 

Tahun ini, LPDB-KUMKM menargetkan penyaluran dana bergulir Rp 1,85 triliun, atau naik 8,8 persen dari tahun lalu. Sedangkan target jumlah penerima dana bergulir, baik langsung maupun tidak langsung juga naik 33 persen, atau sebanyak 10 ribu UMKM. [EFI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.