Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Danone-AQUA dan Grab Sinergi Kurangi Sampah Botol Plastik

Jumat, 28 Februari 2020 01:14 WIB
Corine Tap (kedua kanan). (Foto: Istimewa)
Corine Tap (kedua kanan). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menyadari sampah plastik (kemasan botol) merupakan salah satu permasalahan di Indonesia, penyedia hidrasi Danone-AQUA mengajak konsumen untuk mengelola dan mengirim sampah untuk didaur ulang. Melalui GrabExpress Recycle, layanan baru yang tersemat di platform Grab, pengguna dapat mengirimkan sampah bernilai ekonomis, terutama botol dan gelas plastik, ke bank sampah terdekat.

Setelah itu sampah akan dibawa ke Recycling Business Unit (Unit Daur Ulang/RBU) milik Danone-AQUA untuk diproses menjadi bahan baku untuk membuat produk baru untuk digunakan dalam keperluan sehari-hari, misalnya botol plastik baru. "Melalui kerja sama ini kami berharap untuk menjangkau lebih banyak konsumen serta mengedukasi mereka tentang pentingnya  mengelola sampah sejak dari rumah," ujar Presiden Direktur PT Tirta Investama (Danone-AQUA), Corine Tap.

Baca juga : Bamsoet Ikut Kampanyekan Pengurangan Sampah Plastik

"Kemitraan bersama Grab yang merupakan pengejawantahan komitmen #BijakBerplastik kami dalam hal pengumpulan, edukasi, dan inovasi kemasan ini dimaksudkan agar konsumen pun dapat menjadi bagian dari solusi untuk Indonesia," tambahnya.

Sejak 1993, Danone-AQUA telah memulai program daur ulang yang diberi nama AQUA Peduli. "Kami memastikan semua sampah yang  dikumpulkan melalui kerja sama ini punya  siklus hidup baru. Botol plastik, misalnya, setelah dikumpulkan, kemudian diproses untuk diubah menjadi botol AQUA Life," tambahnya lagi.

Baca juga : Pasokan Cabe Lancar, Stok Aman Sampai Idul Fitri

Menurut Laporan Indonesian Marine Debris Hotspots yang dirilis Bank Dunia, Indonesia menghasilkan 175 ribu ton sampah dan sekitar 14 persen atau 24.500 ton per hari merupakan sampah plastik. Sayangnya, 81 persen sampah di Indonesia tidak dipilah dan belum dikelola dengan baik sehingga sulit untuk didaur ulang dan dapat berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau justru terbuang ke laut. 
 
Untuk itu, program kerja sama ini juga terjalin untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi sampah plastik di laut hingga 70 persen pada 2025 dan diluncurkan dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional yang diselenggarakan setiap 21 Februari.  Selain itu, kerja sama ini juga mendukung ekonomi sirkular, yang memberikan tambahan nilai ekonomi bagi masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.

"Demi mencapainya kami mengambil langkah-langkah penting, dimulai sejak 2019, yaitu dengan menerapkan operasional ramah lingkungan dan berperan aktif dalam upaya-upaya pelestarian lingkungan di bawah payung komitmen #LangkahHijau untuk layanan transportasi kami serta gerakan pengemasan makanan yang ramah lingkungan," jelas Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.

Baca juga : KLHK Dorong Produsen Kurangi Sampah PlastikĀ 

Kemitraan ini juga sebagai bukti, bahwa melalui kolaborasi gerakan daur ulang sampah bisa jadi kekuatan dalam mengatasi permasalahan lingkungan. "Baik konsumen maupun pengemudi Grab yang terlibat dalam inisiatif ini akan  memperoleh berbagai bentuk reward, mulai dari promo pesan-antar sampai poin GrabRewards, serta tur sirkular bagi beberapa pengguna yang paling antusias, agar dapat  lebih memahami masalah sampah di Indonesia," tutupnya. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.