Dark/Light Mode

Soal Jamuan Makan untuk Ketua KPK

Samad Sentil Firli

Minggu, 26 Januari 2020 07:03 WIB
Firli Bahuri (Foto: Tedy O Kroen)
Firli Bahuri (Foto: Tedy O Kroen)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua KPK Firli Bahuri kena sentil mantan Ketua KPK Abraham Samad. Gara-garanya, eks Kapolda Sumatera Selatan itu, ikut jamuan makan siang yang digelar Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel). Firli disebut telah menciderai marwah lembaga antirasuah itu.

Firli menggelar kunjungan kerja ke Sulawesi, Rabu dan Kamis (22-23 Januari). Rabu siang, dia berkunjung ke Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Besoknya, dia bergeser ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kunjungan itu dalam rangka supervisi pencegahan korupsi di wilayah Sulawesi.

Firli tiba di Bandara Tampa Badang, Sulbar, Rabu siang. Ia didampingi Koordinator Supervisi Pencegahan KPK, Aldiansyah Malik Nasution. Turun dari pesawat, rombongan pejabat KPK ini disambut hangat Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar dan Kapolda Brigjen Baharudin Djafar. Bupati Mamuju Habsi Wahid dan Kepala Kejaksaan Tinggil Sulbar Darmawel Aswar, turut menyambut.

Dari bandara, Firli diantar ke Kantor Gubernur Sulbar. Di sana, Firli jadi pembicara dialog "Strategi Penguatan Pencegahan Korupsi untuk Sulawesi Barat yang Maju dan Bermartabat". Pada kesempatan itu, Firli berpesan perlunya sinergitas antara pemda dengan DPRD dalam hal penyusunan APBD.

"Saya berharap di Sulawesi Barat semuanya sudah aman. Karena terkadang ada kesempatan dan kepentingan antara eksekutif dan legislatif yang menjadi cikal bakal terjadinya korupsi," ujarnya.

Baca juga : Kalau di Jepang, Menkumham dan Ketua KPK Sudah Mundur

Usai melakukan dialog, malam harinya Firli dijamu makan malam oleh Gubernur. Namun, dia lebih memilih bermain bulu tangkis bersama Kapolda Sulbar, Brigjen Baharuddin Djafar, di salah satu gedung olahraga di Mamuju.

Kunjungan kerja Firli ke Sulsel juga sama. Ia didapuk jadi pembicara Di acara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Sulsel di Kantor Gubernur Sulsel. Mulai dari Nurdin Abdullah, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika, hingga para bupati, hadir dalam pertemuan tersebut.

Setelah pertemuan ini, Firli dijamu makan siang oleh Gubernur Sulsel, di Lounge Baruga, Lantai 1 Kantor Gubernur Sulsel. Setelah makan siang bareng, Gubernur Sulsel mengantar Firli ke Bandara Hasanuddin.

Samad menilai apa yang dilakukan Firli itu tidak sesuai standar operasional prosedur alias SOP. Menurut dia, seorang pimpinan KPK mestinya paham, pejabat KPK tidak boleh menerima atau menikmati fasilitas seperti penjemputan dan jamuan yang disediakan pemda. "Karena sangat berpotensi konflik kepentingan," sentil Samad.

Tindakan Firli itu, kata Samad, sudah menciderai marwah dan kredibilitas KPK. Apalagi saat ini, KPK tengah disorot setelah insiden penyidik yang dihalangi saat akan melakukan penggeledahan di kantor partai politik.

Baca juga : Yasonna dan Ketua KPK Ditantang Sumpah Pocong

"Pimpinan mestinya fokus memberikan perlindungan kepada mereka yang menjalankan tugas itu. Bukan malah membuat nasi goreng (gimmick) dan menikmati jamuan dengan elite daerah saat kunjungan kerja," cetusnya.

Samad mengklaim tak pernah melakukan pertemuan maupun mendapat jamuan khusus dari kepala daerah maupun pejabat setingkat menteri dan lembaga. Hal itu semata dilakukan untuk menjaga independensi KPK.

Kritikan juga datang dari eks Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang. Dia menilai, seharusnya Firli menghindari pertemuan khusus dengan pejabat daerah untuk menghindari pelanggaran etik pimpinan KPK. “Tanya ke pengawas internal KPK dan Dewas seperti apa kode etik KPK saat ini,” ucap Saut.

Saut pun menegaskan, pada periodenya menjabat tidak pernah mendapat jamuan khusus dari kepala daerah maupun pejabat setingkat menteri dan lembaga. “Seingat saya, jilid IV tidak pernah melakukannya,” jelas Saut.

Anggota Dewas KPK, Syamsuddin Haris, belum bisa memberikan penilaian terkait jamuan khusus Gubernur Sulsel kepada Filri. Namun, dia menilai, itu hal biasa dalam kunjungan kerja. “Saya nggak bisa beri komentar demikian (dugaan pelanggaran etik), itu kan kunjungan kerja ya,” kata Syamsuddin, ditemui di kawasan Sudirman.

Baca juga : Minyak Esensial Bisa Digunakan untuk Awetkan Makanan

Sementara itu, Kadis Komunikasi Provinsi Sulbar, Safaruddin Sunusi DM mengatakan, tidak ada perjamuan khusus untuk Firli. Ia mengakui, awalnya Gubermur akan makan malam dengan Firli. Namun, tidak jadi. "Kalau ada foto yang memperlihatkan Ketua KPK makan di ruangan Gubernur, saya beli foto itu," kata Safaruddin, kemarin.

Da menyatakan, jika Pemerintah Provinsi Sulbar menyiapkan makan malam adalah hal yang wajar sebagai orang timur. “Namun, dia (Firli) tidak berkenan (makan) dan saya menilai dia profesional dalam rangka menjaga etika KPK," tegasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.