Dark/Light Mode

PGN Pasok Gas Ke APTRINDO

Jumat, 6 Maret 2020 16:14 WIB
Penandatangan kerja sama PGN dan APTRINDO. (Foto: ist)
Penandatangan kerja sama PGN dan APTRINDO. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memasok Liquified Natural Gas (LNG) untuk truk logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO). Ini bagian dalam menekan defisit neraca migas dan sukseskan program penggunaan energi ramah lingkungan.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PGN dan APTRINDO. Nota kesepahaman ditandatangani oleh Direktur Strategi dan Pengembangan PGN, Syahrial Mukhtar dan Ketua Umum APTRINDO, Gemilang Tarigan di hotel Sultan Jakarta, Jumat (6/3). Untuk melaksanakan kerja sama ini, PGN menunjuk anak usahanya yaitu PT Gagas Energi Indonesia (GAGAS).

Direktur Strategi dan Pengembangan PGN, Syahrial Mukhtar mengatakan, salah satu sektor yang berpotensi menggunakan LNG adalah sektor transportasi, khususnya kendaraan logistik atau komersial. Kerja sama dengan APTRINDO ini diharapkan dapat memberikan benefit yang optimal untuk para anggota APTRINDO. 

Baca juga : PGN Jaga Pasokan Gas Jawa Timur

“Sejalan dengan program pemerintah dalam membangun infrastruktur trans Sumatera dan Trans Jawa, dan mengingat truk logistik mempunyai kontribusi yang besar sebagai armada untuk mengangkut hasil produksi, baik hasil pertanian, perkebunan maupun industri yang akan diubah menjadi suatu produk yang bisa dipasarkan di dalam negeri maupun luar negeri, maka efisiensi energi bagi sektor logistik menjadi upaya nyata PGN membantu sektor industri dalam efisiensi operasional logistiknya.” ungkap Syahrial (6/3).

Syahrial menambahkan, pelaksanaan kerja sama ini akan terlebih dahulu menggunakan skema pilot project dengan investasi sebesar ± 1 juta dolar AS. Penggunaan LNG sebagai bahan bakar mampu menghasilkan pembakaran yang lebih kompetitif, bersih dan ramah lingkungan. Dari segi mesin, performa mesin tidak jauh berbeda tetapi efek suara mesin menjadi lebih tidak bising daripada mesin diesel. Keamanan bahan bakar juga lebih terjamin, karena saat bocor akan langsung menguap dengan cepat dan tidak tumpah seperti diesel fueld.

Dari segi daya jelajah untuk per 1 liter bahan bakar, tangki bahan bakar LNG memiliki volume yang lebih besar dengan kapasitas standar tangki yang bervariasi hingga mencapai 450 liter untuk menempuh 1.000 km. Guna mendukung inisiatif ini, GAGAS siap untuk membangun LNG Refuelling Station yang rencananya akan di bangun di sejumlah titik di sepanjang jalur logistik di pulau Jawa.

Baca juga : PGN Pasok Gas Ke Balongan

Menurut Muhammad Hardiansyah, Direktur Utama GAGAS, konversi truk logistik ini menjadi key driver dalam pemanfaatan small scale LNG. Di Pulau Jawa terdapat potensi konversi truk kargo maupun logistik berbahan LNG sekitar 3.2 juta kendaraan truk di pulau Jawa *sehingga memerlukan* infrastruktur dalam penyaluran bahan bakar LNG. 

Gemilang Tarigan mengatakan, APTRINDO telah melakukan kajian terkait penggunaan gas untuk alternatif bahan bakar transportasi truk. Bahan bakar gas dinilai merupakan salah satu solusi dari permasalahan dalam  penggunaan bahan bakar truk logistik saat ini. Gas juga dipandang lebih efsien dan lebih bersih dari bahan bakar lainnya.

APTRINDO berharap bahwa LNG dapat digunakan oleh truk-truk milik para anggota APTRINDO. Sebagai gambaran, di Tanjung Priok terdapat 20.000 unit truk yang beroperasi dengan radius operasi sekitar 100 km dan estimasi penggunaan bahan bakarnya sekitar 2.000 KL/ hari. Dari analisis kami, terdapat peningkatan populasi kendaraan logistik dari tahun ke tahun,” kata Gemilang. 

Baca juga : Pastikan Pasokan Gas Aman Selama Natal, PGN Injeksi CNG

Pertumbuhan jumlah truk ini, dapat meningkatkan kebutuhan impor BBM dan subsidi energi. PGN memberikan solusi dengan konversi bahan bakar menggunakan LNG. Jika konversi bisa dilakukan untuk 10.000 truk per tahun, maka dapat menyerap pasokan LNG domestik sebesar 18.5 BBTUD.

Panggunaan LNG sebagai bahan bakar alternatif untuk truk juga sudah di aplikasikan secara *masif* di Eropa, Amerika dan China. Manufaktur truk yang telah memproduksi teknologi ini juga cukup banyak seperti SCANIA, VOLVO, IVECO, ISUZU, FAM, dan SHACMAN.

Bagi PGN, kerjasama ini adalah moment yang sangat istimewa karena dihadiri oleh stakeholder utama yaitu para pengusaha truk logistik, regulator dan kementerian terkait. Maka dari itu, PGN memiliki motivasi yang besar untuk kelangsungan kerjasama yang optimal bagi APTRINDO. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.