Dark/Light Mode

Investor Tak Kabur Karena Corona

Jenderal Luhut Pede Banget

Senin, 9 Maret 2020 06:55 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan dampak virus corona tidak akan mempengaruhi investasi yang masuk ke Indonesia.

Sampai saat ini, investor yang sudah berinvestasi di Indonesia belum ada yang hengkang. Luhut mengatakan, sejak masuknya virus corona ke Indonesia, belum ada gangguan ke investasi. 

“Misalnya, mengenai investasi ibu kota baru masih jalan. Kita juga tetap mempersiapkan invertor untuk masuk,” ujar Luhut di Jakarta. 

Kendati demikian, Luhut tak menampik bahwa masuknya virus corona ke Indonesia pasti ke depannya akan berefek terhadap perekonomian. 

Baca juga : Berhasil Sembuhkan Semua Pasien Corona, Vietnam Patut Dicontoh

“Ya ada sedikit slow down, ya pastilah. Bisa saja slow down sedikit, tapi saya kira enggak lama lah,” ujar Luhut optimistis. 

Mantan Kepala Staf Kepresidenan di era pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo ini menyampaikan, rakyat harus percaya terhadap informasi resmi dari pemerintah yang terkait corona. 

“Jangan sebarkan berita bohong. Jangan kita sendiri yang membuat menderita. Dengar saja berita resmi dari pemerintah. Pemerintah tidak akan bohongi rakyat. Itu kunci,” kata Luhut. 

Insentif Berpotensi Rugikan Negara Terpisah, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia khawatir kebijakan insentif yang dikucurkan pemerintah untuk mengatasi dampak penyebaran virus corona berpotensi merugikan negara. 

Baca juga : RI Kemasukan Corona, Kemenhub Perketat Pelabuhan dan Terminal

Ia pun memastikan BKPM tidak akan ikut-ikutan mengumbar insentif untuk sektor investasi.“Kita tidak ada insentif pada para investor, standar saja,” kata Bahlil di Jakarta. 

Ia khawatir, dengan diumbarnya berbagai insentif akan mengurangi pendapatan negara.“Jangan terlalu diumbarlah insentif itu. Negara lama-lama enggak dapat apa-apa,” ungkap Bahlil. 

Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu optimis skema promosi dan strategi yang ada saat ini masih bisa mendapatkan realisasi investasi yang setara. Sehingga tak perlu ada insentif untuk pencarian modal asing untuk Indonesia. 

“Kami masih cukup yakin apa yang kami lakukan bisa kasih solusi untuk mengatasi pelemahan masuknya investasi ke Indonesia,” kata Bahlil. 

Baca juga : Singapura Temukan 6 Pasien Baru Corona, 3 Pernah ke Batam

Meski begitu, ia tidak menutup mata kalau selama ini China merupakan negara terbesar kedua yang banyak berinvestasi di Indonesia. 

Akibat virus berkode Covid-19 ini, realisasi investasi dari Negeri Panda itu pun sudah mulai menurun. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.