Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kinerja Positif, Saham LPKR Kembali Diburu Investor

Selasa, 10 Maret 2020 11:10 WIB
Kinerja Positif, Saham LPKR Kembali Diburu Investor

RM.id  Rakyat Merdeka - Saham PT Lippo Karawaci Tbk tercatat menjadi salah satu yang paling aktif diperdagangkan investor asing sepanjang perdagangan bursa satu minggu ke belakang. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (3/3), saham emiten bersandi LPKR tersebut memimpin daftar saham teraktif yang paling diincar investor asing dengan total pembelian mencapai sekitar 17,43 juta lembar.        

Pada perdagangan Senin kemarin (9/3), perputaran saham LPKR juga meningkat menjadi 21,15 juta lembar. LPKR menempati posisi keempat daftar saham yang paling diminati investor asing. Sebelumnya, pada 30 Januari, 3 Februari, dan 13 Februari 2020, saham LPKR juga menjadi saham yang paling banyak diburu investor asing.      

Minat investor asing pada saham LPKR juga mengindikasikan persepsi investor bahwa LPKR memiliki prospek positif. Meski memang sentimen tersebut masih bersifat jangka pendek, namun menjadi indikator positif. Dengan proporsi recurring income besar dapat mendorong sentimen positif. Juga menjadi salah satu indikator perusahaan memiliki fundamental yang kuat.          

Baca juga : Jerman Junior 2020, Teges/Indah Kembali Harumkan Indonesia

Analis OSO Sekuritas, Sukarno Alatas, menilai, LPKR menjadi saham teraktif juga didorong aspek teknikal. “Untuk LPKR, kenapa menjadi saham teraktif, lebih dikarenakan teknikal,” ujar Sukarno, Senin (9/3).          

Di sisi lain, LPKR yang memiliki bisnis di sektor kesehatan melalui Siloam Hospital, dalam jangka panjang secara kinerja bakal positif. Secara keseluruhan, bisnis LPKR memang fokus di bidang properti dan kesehatan. Bisnis di sektor itu secara animo memang masih cukup baik. Sektor kesehatan masih menarik karena merupakan segmen bisnis yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kemudian, bisnis properti dan rumah sakit akan menghasilkan pendapatan berulang (recurring income).          

“Di saat kondisi kesadaran kesehatan dan antisipasi masyarakat terhadap virus Corona meningkat seharusnya sektor kesehatan bisa diuntungkan. Maka ada peluang kinerjanya bisa lebih baik. Tapi untuk pergerakan sahamnya sendiri masih cenderung bearish, belum terlalu berdampak sekarang, tapi untuk jangka panjang, pasti positif,” kata Sukarno.              

Baca juga : Bandara Adi Soemarmo Solo Kembali Beroperasi Normal

Yang pasti, kesehatan emiten dengan proporsi recurring income yang besar menjadi kekuatan terbesar LPKR menghadapi ketidakpastian ekonomi, salah satunya akibat virus corona. Asal bisa memaksimalkan apa yang ditargetkan perusahaan dan bisa memanfaatkan dengan baik kondisi penurunan suku bunga dan insentif lain yang ada, dalam jangka panjang kinerja akan tetap positif. “Dengan dana segar yang didapatkan, harapannya LPKR akan melakukan berbagai upaya agar dapat meningkatkan kinerja ke depannya," urai Sukarno.       

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, mengatakan, kinerja positif LPKR sejalan dengan tren bisnis di sektor properti yang tumbuh positif. Apalagi, dari sisi bunga juga saat ini masih kompetitif. Dengan kepemilikan aset yang besar, juga struktur permodalan kuat, kata dia, LPKR diyakini makin mudah melakukan ekspansi bisnis.        

Kinerja positif juga karena aksi korporasi yang dilakukan direspons positif oleh pasar. Belum lagi, data pembukuan LPKR menyebutkan lebih dari 70 persen dari pendapatan Lippo Karawaci berasal dari recurring income alias pendapatan berulang, yang memberikan stabilitas di saat situasi pasar bergejolak. Divisi healthcare dan mal menjadi penopang pertumbuhan pendapatan yang kuat.        

Baca juga : Kinerja Positif, Saham LPKR Diburu Investor Asing

Dalam jangka panjang, kinerja LPKR diprediksi terus meningkat di 2020 sebagai akibat dari dijalankannya strategi deleverage dan keberhasilan kepemimpinan manajemen. Tak hanya itu, LPKR juga dinilai lihai dalam membaca arah bisnis sekaligus mendapat dukungan dari berbagai mitra strategis. Dukungan konsumen properti atas berbagai inovasi perseroan juga mendukung kinerja positif perseroan. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.