Dark/Light Mode

Kinerja Positif, Saham LPKR Layak Dikoleksi

Selasa, 4 Februari 2020 12:27 WIB
Logo Lippo Karawaci (Foto: Istimewa)
Logo Lippo Karawaci (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sektor properti diprediksi akan tetap cerah sejalan dengan tren penurunan suku bunga. Terlebih, tren suku bunga juga diproyeksi bakal kembali melandai pada tahun ini.   

Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai, faktor pendorong bagi saham properti salah satunya kebijakan moneter dari pemerintah. 

“Kita berharap, penurunan suku bunga acuan kembali terjadi. Sehingga dengan adanya kelonggaran moneter, ini bisa jadi jadi katalis positif. Pendorong lain, developer juga cenderung mengandalkan recuring income, ini akan tetap jadi andalan,” ucap Nafan Aji  

Menurut Nafan, saat ini dari sisi aset, hampir semua pengembang, termasuk Lippo Karawaci (LPKR) mengalami kenaikan. LPKR mampu meningkatkan aset karena menerapkan sejumlah inovasi di berbagai produk properti, sekaligus juga tetap komitmen melanjutkan setiap proyek, termasuk Meikarta.  

Baca juga : Citilink Cetak Kinerja Positif Sepanjang 2019

“Saya pikir emiten properti mampu meningkatkan aset, karena kan mereka juga gencar melakukan inovasi. LPKR melanjutkan Meikarta, demi meningkatkan loyalitas konsumen,” ujar Nafan. 

Sehingga dalam jangka panjang, LPKR juga memiliki potensi bisnis yang cerah. Dari sisi teknikal fundamental juga kuat. Meski dari sisi trading jangka pendek, menurut Nafan, kurang likuid. Namun, jika ingin mengoleksi untuk jangka panjang, untuk investasi, saham LPKR tetap layak.

“Untuk investasi panjang tidak masalah. Apalagi jika kebijakan pemerintah pro pasar properti, tentu positif untuk emiten properti, sehingga meski ada ketidakpatian global dengan penerapan kebijakan pro pasar, prospek sektor properti akan tetap positif,” ujar Nafan. 

Kepala Riset Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, menambahkan, LPKR memiliki fundamental dan aset perusahaan sangat kuat, dibanding dengan saham-saham properti lain. Kinerja bisnis juga solid. Harga saham saat ini berada di P/Sales ratio 0,61x dan memiliki free float 52.95 persen sehingga cukup murah dan likuid.  

Baca juga : Diterjang Banjir, 6 Tahanan KPK Sempat Ngungsi

Menurut data BEI, Lippo Karawaci merupakan salah satu perusahaan properti terbesar yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan total aset 4 miliar dolar AS per September 2019 dan kapitalisasi pasar 1,2 miliar dolar AS per 31 Oktober 2019. Selain mengembangkan enam proyek properti yang sedang berjalan, perseroan mengelola 51 mal dengan gross floor area 3,4 juta meter persegi, serta jaringan 36 RS yang difasilitasi 3.666 unit tempat tidur.

Lippo Karawaci memiliki cadangan lahan (landbank) yang terdiversifikasi dengan izin pengembangan lebih dari 8.000 hektare. Lahan seluas 1.461 hektare yang tersebar di Indonesia menyediakan keperluan pengembangan di kemudian hari untuk jangka waktu lebih dari 15 tahun.

Dengan fundamental yang kuat, Lanjar optimis bahwa bisnis LPKR ke depan akan tetap cerah. Sektor properti akan tetap tumbuh, didukung kebijakan pemerintah juga kebijakan suku bunga yang relatif rendah. Lanjar menilai, dalam jangka panjang ekonomi Indonesia juga akan terus tumbuh. Sejumlah sektor akan terdorong, salah satunya properti. Belum lagi proyek infrastruktur tetap berlanjut. Ini memberi sentimen positif. Emiten properti seperti LPKR bisa meraup untung. 

Strategi bisnis yang jitu dikombinasikan dengan terus menguatnya permintaan di sektor properti memberikan sinyal positif bagi kinerja LPKR di tahun 2020.   LPKR juga terus mengalami peningkatan penjualan yang didorong oleh penjualan inventaris dan percepatan proses konstruksi berbagai properti baru yang sedang dibangun. Diketahui, LPKR saat ini mengerjakan sejumlah proyek properti di daerah. Proyek tersebut diminati oleh pasar dan ditargetkan selesai tepat waktu untuk kemudian diserahkan ke konsumen.

Baca juga : Kemenpora Sosialisasi Senam SKJ Djadoel

Di tahun 2019, LPKR berhasil melakukan penjualan sebanyak Rp 1,85 triliun. Realisasi penjualan tersebut lebih besar 23 persen dari target penjualan yang dicanangkan yaitu sebesar Rp 1,5 triliun. Lebih fantastis lagi, penjualan LPKR di kuartal keempat sebesar Rp 707 miliar naik sebesar 132,6 persen dari penjualan di kuartal kedua sebesar Rp 304 miliar. Hal ini mencerminkan momentum bisnis LPKR yang makin menguat dan juga overall demand pembeli yang juga makin kuat. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.