Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) mencatat pembiayaan menjadi Rp 9 triliun pada tahun lalu. Angka ini naik 23,7 persendibandingkan periode sebelumnya Rp 7,3 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan yang sehat disertai dengan kualitas pembiayaan yang baik, BTPN Syariah berhasil menjaga rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Finance/NPF) di posisi 1,36 persen.
Direktur Kepatuhan BTPN Syariah, Arief Ismail mengatakan, selain karena fokus menggarap segmen prasejahtera produktif, pertumbuhan positif ini turut ditopang oleh digitalisasi di setiap lini proses yang dimulai sejak 2018 silam, baik di kantor pusat maupun dilapangan. "Bank juga telah merancang proses automasi yang mudah untuk mendukung produktivitas para tim di lapangan dalam melayani nasabah," imbuhnya di Jakarta, Selasa (10/3).
Baca juga : Bank Mega Kantongi Laba Rp 2,5 Triliun
Tak hanya itu, digitalisasi juga mampu mengoptimalkan fungsi jaringan kantor. Sehingga, selama 2019, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional tercatat turun menjadi 58,1 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 62,4 persen.
Digitalisasi menjadi upaya bersama untuk mencapai efisiensi. Pada tahun 2019 seluruh Tim di lapangan telah menggunakan aplikasi untuk melayani nasabah prasejahtera produktif," katanya.
Selain itu tim juga dilengkapi dengan aplikasi pelatihan internal dan apllikasi layanan pendukung lainnya. Dengan dukungan digitalisasi tersebut maka proses layanan kepada nasabah menjadi lebih cepat dan tepat.
Baca juga : CIMB Niaga Syariah Raup Laba Rp 1,1 T
Arief mengatakan, tercapainya pertumbuhan pembiayaan bank yang positif sepanjang 2019 juga didukung tingkat permodalan dan likuiditas yang memadai dengan rasio kecukupan modal sebesar 44,7 persen atau jauh di atas ketentuan minimum yang ditetapkan regulator, dan Financing to Deposit Ratio (FDR) berada di posisi sehat sebesar 95,3 persen.
Adapun Dana Pihak Ketiga juga tumbuh sebesar 24,1 persen mencapai Rp 9,4 triliun dibanding posisi Desember 2018 sebesar Rp 7,6 triliun. Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 1,4 miliar, tumbuh 45 persen.
"Kenaikan total aset BTPN Syariah menembus 27,8 persen dari Rp 12 triliun pada akhir 2019 menjadi Rp 15,4 triliun," tandasnya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya