Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dukung Manajemen

SP PLN Ajak Mitra Selamatkan Industri Ketenagalistrikan Indonesia

Senin, 13 April 2020 20:40 WIB
Ketua Umum Serikat Pekerja PLN M. Abrar Ali. (Ist)
Ketua Umum Serikat Pekerja PLN M. Abrar Ali. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji kemungkinan bagi PT PLN (Persero) melakukan renegosiasi kontrak pembangkit listrik. Rencana ini disambut baik Serikat Pekerja PT PLN (SP PLN).

Renegosiasi proyek pembangkit listrik 35 ribu MW diyakini bisa mengurangi beban keuangan PLN di tengah pelemahan kondisi ekonomi nasional akibat virus corona.

Ketua Umum SP PLN M. Abrar Ali mengatakan, SP PLN siap mendukung segala upaya yang akan dilakukan oleh Direksi PT PLN guna melakukan renegosiasi kontrak IPP (Independence Power Producer) dalam proyek pembangkit listrik 35 ribu MW.

"Tentunya dukungan ini bentuk komitmen SP PLN mengawal kepentingan perusahaan," ujarnya.

Baca juga : Dana PON Alihkan Saja untuk Penanganan Corona

Menurut Abrar, ditengah merebaknya wabah virus COVID-19 dan penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), PLN telah berkomitmen untuk Tetap Menerangi Negeri.

Bahkan, PLN juga memberikan Listrik Gratis untuk Tarif/Daya R1/450 VA dan Diskon 50 persen untuk Tarif/Daya R1/900 VA selama bulan April s.d Juni 2020 ( untuk pemakaian listrik bulan Maret s.d Mei 2020 ) sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 1 April 2020.

Dengan adanya penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia, dimana banyak kegiatan di sektor industri dan bisnis yang tidak dapat beroperasi dengan normal karena sebagian atau bahkan seluruh tenaga kerjanya harus bekerja dari rumah, atau Work From Home (WFH), tentu saja kata Abrar, ini bakal berdampak pada turunnya penjualan atau pemakaian tenaga listrik, yang diperkirakan bisa mencapai 6-9 persen dan akan menggerus penerimaan Kas PLN.

"Belum lagi dengan adanya kebijakan pemberian Token Gratis bagi pelanggan listrik prabayar juga akan berdampak pada tertundanya penerimaan Kas PLN. Sementara disisi lain beban operasi yang harus ditanggung oleh PLN juga terus naik terutama akibat melemahnya nilai tukar rupiah," katanya.

Baca juga : Turki Jamin Kelanjutan Studi Penerima Beasiswa dari Indonesia

Karena itu, kata Abrar, strategi untuk masuk ke ranah renegosiasi perlu disiapkan secara matang oleh Direksi PLN agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi para pihak, agar penyediaan tenaga listrik dapat dijalankan secara berkesinambungan.

"Serikat Pekerja PLN meminta dukungan dari seluruh mitra kerja PLN (Swasta/BUMN), Pemerintah dan DPR untuk bekerja sama menjaga kesinambungan industri ketenagalistrikan Indonesia, “ ujar Abrar yang didampingi oleh Sekjend SP PLN Ir. Bintoro Suryo Sudibyo.

Selain itu, SP PLN menyoroti agar di Internal PLN juga perlu melakukan evaluasi ulang, apakah investasi secara massif masih relevan dengan perlambatan pertumbuhan yang akan terjadi ditahun ini dan beberapa tahun kedepan.

"Kontrak energi primer, kontrak pengadaan material dan konstruksi juga merupakan hal-hal yang harus disoroti dan diperhatikan oleh Direksi PLN menurut SP PLN untuk menyelamatkan keuangan PLN kedepan," tegas Abrar.

Baca juga : Pekerjaan Berat Selamatkan Manusia Sekaligus Rawat Ekonomi

Ia juga mengajak seluruh Pengurus dan Anggota SP PLN dari Sabang sampai Merauke untuk mendukung langkah-langkah yang ditempuh oleh Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini beserta jajaran Direksi lainnya untuk melakukan Renegosiasi Kontrak IPP.

"Ini penting guna mengurangi tekanan terhadap likuiditas PLN terutama yang bersumber dari kontrak IPP, energi primer, pengadaan material dan konstruksi," katanya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.