Dark/Light Mode

UGM Dukung Kementan Awasi Ketat Pangan Rakyat

Rabu, 25 Maret 2020 21:38 WIB
Jangkung Handoyo Mulyo (kanan). (Foto: Humas Kementan)
Jangkung Handoyo Mulyo (kanan). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM), Jangkung Handoyo Mulyo, mendukung langkah Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meredam gejolak pasar di tengah wabah Covid-19. Menurutnya, Kementan mengambil langkah tepat dengan memonitoring harga dan pasokan ke lapangan secara langsung. Intensif ini sangat efektif karena memastikan data stok pangan secara cepat dan akurat. Di sisi lain, langkah tersebut juga sangat efektif sebagai pengawasan ketat terhadap oknum yang berbuat curang.

"Hasil monitoring menunjukkan bahwa panen raya di Maret dan April ini bisa menopang kondisi pangan nasional. Selain itu, monitoring akan meningkatkan market confident bahwa ketersediaan pangan sesungguhnya cukup dan karenanya merupakan signal positif untuk mereduksi potensi terjadinya spekulan pangan," ujar Jangkung, Rabu (25/3).

Baca juga : Dukung Pencegahan Covid-19, Pertamina Salurkan 22 Ribu Masker

Tercatat, sampai saat ini, ada 11 komoditas bahan pokok yang dikawal pemerintah secara intens. Kesebelas itu adalah beras, jagung, bawang merah, bawang putih, dan cabe merah besar, cabe rawit, daging sapi/daging kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng.

"Pak Menteri (Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo) bahkan datang ke gudang beras di Food Station Tjipinang Raya untuk melihat ketersediaan stock beras. Hasil kunjungannya ini semakin menambah keyakinan pemerintah bahwa stock beras untuk beberapa bulan kedepan aman," katanya.

Baca juga : Cegah Penyebaran, Kementan Petakan Kasus Kematian Babi di NTT

Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, Syahrul Yasin Limpo memastikan jumlah stok stok beras hingga April mencapai 3 juta ton. Stok ini bahkan mampu mencukupi kebutuhan warga selama menjalani pembatasan sosial atau masa penanganan penyebaran Covid-19 dengan pola work from home (WFH).

Presiden Jokowi juga turun langsung melihat kondisi beras di gudang Bulog. Di sana, Presiden meminta agar stok pangan tahun ini tersedia dengan baik dan mencukupi kebutuhan masyarakat.

Baca juga : Ketua MPR Dukung Kebijakan Penangguhan Visa on Arrival

"Pengecekan stok beras merupakan langkah yang tepat. Dalam hal ini, Presiden ingin memberikan rasa nyaman dan tenang di masyarakat karena masalah pangan merupakan sensitive issues yang berkait erat dengab stabilitas ekonomi maupun stabilitas politik. Jadi sebaiknya masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan pangan. Message ini diharapkan akan mereduksi dan sekaligus mencegah terjadinya panic buying," tutup Jangkung. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.