Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sanggup Bikin Ribuan Ventilator

3 BUMN Pertahanan Ngarep Izin Produksi Segera Terbit

Selasa, 21 April 2020 07:27 WIB
Dirut PT Pindad Persero Abraham Mose menjelaskan cara pengoperasian ventilator buatan Pindad kepada Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti di Kantor Pusat Pindad di Bandung, Jawa Barat Senin (20/4). (Foto: Humas DPD)
Dirut PT Pindad Persero Abraham Mose menjelaskan cara pengoperasian ventilator buatan Pindad kepada Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti di Kantor Pusat Pindad di Bandung, Jawa Barat Senin (20/4). (Foto: Humas DPD)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga BUMN pertahanan: PT Pindad (Persero), PT Len Industri (Persero), dan PT Dirgantara Indonesia/ DI (Persero) siap memproduksi alat kesehatan (alkes) berupa ventilator guna menangani pasien Covid-19.

Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan, kebutuhan alkes dalam negeri untuk penanganan pasien Covid-19 terus meningkat. Sementara dana untuk membeli dari luar negeri juga terbatas.

Sehingga, mau tak mau harus berupaya memproduksinya sendiri. Karena itu, PT Pindad menyatakan mampu membuat ventilator dengan memanfaatkan komponen atau bahan lokal.

“Kami menyebutnya pumping machine ventilator. Sebagian besar komponen atau bahannya dari lokal. Per hari, kita bisa buat 40 unit,” ujar Abraham saat dihubungi Rakyat Merdeka.

Baca juga : La Nyalla Desak Ventilator Segera Diproduksi Massal

Hanya saja, untuk bisa memproduksinya, PT Pindad harus menunggu hasil sertifikasi dari Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk mendapatkan kelaikan operasi dan klinis.

“Minggu ini, semoga keluar hasil uji dari BPFK. Setelah itu, kami baru bisa produksi massal atau sekitar 1.000 unit ventilator,” tutur Abraham.

Dijelaskan, semula pembuatan ventilator bertujuan memenuhi kebutuhan RS Pindad yang ada di Bandung dan Turen, Malang.

“Sebelumnya, hanya dua ventilator di rumah sakit di Bandung, dan satu di Malang. Semua ini harus kita lengkapi, ada lima yang sudah dibuat,” katanya.

Baca juga : Pegadaian Berikan Ventilator dan Makanan Gratis

Ke depan, hasil produksi tersebut bisa disinergikan dengan RS milik BUMN lainnya. Sehingga, bisa menjadi alternatif solusi terhadap kekurangan alat ventilator di rumah sakit, yang menangani pasien Covid-19 berpotensi gagal napas.

Selain ventilator, PT Pindad juga merancang masker fullface penyalur oksigen. Masker ini dikhususkan untuk pasien yang masih sadar dan mampu bernapas sendiri, namun kekurangan asupan oksigen.

Pemakaian masker fullface ini dapat mengurangi risiko penyebaran virus kepada para tenaga medis yang merawatnya.

“Jadi, masker ini digunakan rumah sakit, saat ruang isolasi sudah penuh,” papar Abraham. 

Baca juga : Kendal Pertahankan Produksi Kedelai di Tengah Wabah Covid-19

Terpisah, Direktur PT DI Elfien Goentoro juga menargetkan produksi 1.000 ventilator dalam satu minggu. Namun, pengerjaannya tidak dilakukan sendiri. Yakni, dengan menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

"Kami memastikan agar prototipe lulus uji BPFK, proses produksi, set up lini produksi di PTDI juga lulus uji Kemenkes,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.