Dark/Light Mode

Sebagian Lahan Sempat Tergenang, Produksi Bawang Merah Tetap Aman

Minggu, 5 Januari 2020 15:56 WIB
Tim Ditjen Hortikultura Kementan bersama Dinas Pertanian Kab. Brebes saat memantau lahan bawang merah di Brebes, Sabtu (4/1). (Foto: Humas Kementan)
Tim Ditjen Hortikultura Kementan bersama Dinas Pertanian Kab. Brebes saat memantau lahan bawang merah di Brebes, Sabtu (4/1). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tingginya curah hujan yang mengguyur Pulau Jawa pada awal Januari 2020 berdampak banjir di mana-mana. Tak hanya Jabodetabek, banjir juga menerjang kawasan penghasil bawang merah terbesar di Indonesia yaitu Brebes. Hujan terjadi terus-menerus sejak 31 Desember malam sampai 1 Januari sore hari menyebabkan sebagian lahan bawang merah tergenang lebih dari 24 jam.         

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Yulia Hendrawati, menyebut bahwa genangan air di lahan bawang merah awal tahun ini lebih disebabkan curah hujan yang tinggi, bukan luapan air sungai seperti yang terjadi beberapa tahun lalu.         

"Tim kami bersama-sama dengan petugas pusat (Kementerian Pertanian/Kementan), sementara berhasil mengidentifikasi lahan-lahan yang terdampak banjir. Lokasinya meliputi  empat kecamatan dengan total lahan terdampak seluas 616 hektare," terang Yulia, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (5/1).      

Baca juga : Bamsoet: Jangan Biarkan China Seenaknya Ganggu Kedaulatan Kita

Wilayah terdampak paling luas berada di Kecamatan Wanasari seluas 457 hektare di 9 desa, Kecamatan Bulakamba 106 hektare di 8 desa, Kecamatan Tanjung 45 hektare di 2 desa dan Kecamatan Kersana 8 hektare di 2 desa. "Dari jumlah tersebut tidak semuanya puso atau mati. Kami masih mengidentifikasi lagi berapa yang puso sambil menunggu masa pemulihan 3 hari ke depan," sambungnya.        

Yulia menerangkan, bahwa luasan bawang merah yang terdampak banjir di wilayahnya kurang dari 10 persen dari total areal tanam yang ada. Luas areal tanam bawang merah Brebes mencapai 6 ribu hektare lebih.

"Terlebih kalau dihitung yang puso, perkiraan kami lebih kecil lagi persentasenya. Meski kita prihatin dengan kondisi yang ada, tapi saya himbau masyarakat untuk tetap tenang. Pemerintah tentu tidak akan tinggal diam dengan situasi ini. Para pedagang juga tidak perlu berspekulasi berlebihan karena secara umum bawang merah Brebes aman terkendali," jelas Yulia, optimistis.        

Baca juga : Hujan Deras, Sebagian Wilayah DKI Jakarta Tergenang Banjir

Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Sukarman, membenarkan terjadinya sebagian lahan bawang merah yang tergenang di Brebes. Pihaknya mengaku telah menerjunkan tim reaksi cepat ke lapangan untuk memantau dan mengidentifikasi dampak banjir.         

"Pantauan tim kami, saat ini banjir sudah mulai surut. Beberapa titik masih terlihat genangan. Untuk tanaman yang tergenang pada umur lebih dari 40 hari bisa dilakukan panen muda. Tanaman umur 15 - 40 bisa dilakukan upaya penyemprotan fungisida dan pemberian dolomit. Sedangkan untuk tanaman berumur dibawah 15 hari kemungkinan besar tidak bisa diselamatkan. Berapa angka pastinya masih dalam proses identifikasi," papar Sukarman.      

Proses pendataan kelompok tani yang lahannya terdampak, kata Sukarman, juga masih dalam tahap cross check mengingat tidak semua petani yang lahannya terdampak tergabung ke dalam kelompok tani.        

Baca juga : Kementan Dorong Peningkatan Populasi, Produksi, dan Produktivitas Ternak

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) H Juwari mengatakan luas areal bawang merah yang terdampak genangan tidak terlalu luas sehingga pasokan nasional masih aman. "Pasokan bawang merah secara nasional Insya Allah masih aman. Saat ini kan produksi bawang merah tidak hanya tersentral di Brebes, sudah berkembang di banyak daerah di Indonesia," ujarnya.       

Meski begitu, Juwari berharap pemerintah dan instansi terkait bisa melakukan upaya recovery khususnya kepada para petani Brebes yang tanamannya puso atau busuk akibat lahannya tergenang. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.