Dark/Light Mode

Wow, Ekspor Sarang Burung Walet di Januari-Maret 2020 Capai Rp 1,5 T

Rabu, 22 April 2020 15:04 WIB
Petugas quality control melakukan pemeriksaan sarang burung walet sebelum ekspor (Foto: Dok. Kementan)
Petugas quality control melakukan pemeriksaan sarang burung walet sebelum ekspor (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai ekspor sarang burung walet (SBW) sangat besar. Berdasarkan data dari BPS, ekspor SBW pada triwulan pertama 2020 mencapai 301,6 ton dengan nilai 109.671.496 dolar AS atau Rp 1,578 triliun. 

"Angka ini cukup menggembirakan. Walaupun dunia sedang menghadapi wabah Covid-19, ekspor SBW pada triwulan pertama masih menunjukkan pertumbuhan rata-rata 25,35 persen per bulan," ungkap Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementan, I Ketut Diarmita, di Jakarta (22/4).

Baca juga : China Tersendat, Ekspor Sarang Burung Walet Tetap Naik

Menurut Ketut, pada Januari 2020, volume ekspor SBW mencapai 72,8 ton atau senilai Rp 407.261.414.000. Volume dan nilai ekspor ini meningkat pada Februari menjadi 97,6 ton, dengan nilai Rp 531.658.680.000. “Sementara pada Maret, berdasarkan data sementara BPS, volume ekspor SBW Indonesia meningkat ke angka 131,2 ton, dengan nilai ekspor Rp 639.086.625.000," tambahnya. 

Sebelumnya, Menteri Pertanian SYL telah mencanangkan peningkatan produksi dan gerakan ekspor tiga kali lipat (Gratieks) untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi pertanian nasional. Salah satu komoditas peternakan dengan potensi pasar yang besar adalah sarang burung walet (SBW). 

Baca juga : Pasokan Jagung Pakan di Awal 2020 Dipastikan Aman

Di Indonesia, terdapat 18 provinsi penghasil SBW dengan potensi lebih dari 800 unit rumah walet per provinsinya, dan sebanyak 520 rumah walet yang telah diregistrasi di Kementerian Pertanian (Badan Karantina Pertanian). “Indonesia merupakan produsen terbesar SBW dunia, dengan produksi mencapai 79,55 persen produksi SBW dunia. Untuk penjaminan keamanan produk, kita dorong semua unit usaha SBW memiliki Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV)," jelas Ketut.

Ada 12 negara tujuan ekspor SBW yaitu China, Hong Kong, Vietnam, Singapura, USA, Kanada, Thailand, Australia, Malaysia, Jepang, Laos, Korea. Sedangkan pangsa pasar terbesar untuk ekspor sarang burung walet dari Indonesia adalah Hong Kong. 

Baca juga : Wow, Pengusaha Taksir Kerugian Banjir Jakarta Capai Rp 1 T

Dirjen PKH menerangkan, salah satu upaya untuk meyakinkan pasar akan keamanan dan mutu sarang burung walet adalah dengan ikut sertanya Pemerintah dalam menjamin keamanan dan mutu SBW melalui Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) unit usaha. Saat ini, tercatat ada 65 unit usaha SBW yang telah memiliki NKV, dan Ditjen PKH terus mendorong agar produksi SBW berasal dari unit usaha yang telah bersertifikat NKV. "Kita arahkan SBW yang diekspor tidak lagi dalam bentuk raw material, melainkan produk yang sudah melalui tahapan pencucian, sehingga meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk," pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.