Dark/Light Mode

Pasokan Jagung Pakan di Awal 2020 Dipastikan Aman

Minggu, 19 Januari 2020 21:12 WIB
Direktur Pakan Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Sri Widayati (tengah). (Foto: Humas Kementan)
Direktur Pakan Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Sri Widayati (tengah). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berbagai langkah koordinasi telah dilakukan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengamankan ketersediaan jagung untuk industri pakan dan peternak. Menurut Direktur Pakan Ternak, Ditjen PKH, Sri Widayati, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian, Ditjen Tanaman Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Pinsar, Dewan Jagung Nasional dan instansi terkait untuk memastikan pasokan jagung untuk industri pakan dan peternak. 

"Berdasarkan hasil koordinasi dengan Ditjen Tanaman Pangan, dapat kita sampaikan bahwa pertanaman Jagung dilakukan pada periode September-Oktober 2019 telah siap untuk penyediaan jagung periode Januari-Maret 2020," ungkapnya, di Jakarta, Sabtu (19/1).

Baca juga : Meski Hujan, Pasokan Bawang dan Cabe Tetap Aman

Ditjen PKH selalu memantau penyerapan jagung lokal terkait pembelian, stok, kecukupan dan harga oleh pabrik pakan secara daring atau online menggunakan aplikasi SIMPAKAN. Berdasarkan laporan pabrik pakan tersebut, stok jagung per akhir Desember 2019 sebesar 852.424 ton dan sampai awal tahun 2020 ini harganya stabil.

"Stok yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi pakan selama 45 hari ke depan. Stok ini akan bertambah saat masa panen jagung pada awal Februari," tambah Widayati.

Baca juga : Ada Apa Dengan Amien?

Selama satu tahun, lanjut Widayati, biasanya ada tiga kali panen raya jagung yakni pada Februari-April, Juli-Agustus, dan panen ke-3 pada November-Desember. Berdasarkan prognosa Kementan, produksi jagung sepanjang 2020 diperkirakan mencapai 24,16 juta ton. Hal ini membuat stok jagung aman sepanjang 2020.

Terkait produksi pakan, pada 2020 ini diperkirakan produksi pakan mencapai 21,53 juta ton atau tumbuh sekitar 5 persen dibandingkan produksi pakan 2019 (20,5 juta ton). Proyeksi kebutuhan jagung pada 2020 untuk pabrik pakan sebesar 8,5 juta ton dan untuk peternak sebesar 3,48 juta ton. Oleh karena itu, diharapkan pada 2020 Indonesia dapat surplus jagung.

Baca juga : JJC Siapkan Delapan Tangga Darurat di Tol Layang Japek

Dalam rangka menjaga kontinuitas pasokan jagung bagi industri pakan dan peternak mandiri, Widayati juga menyampaikan bahwa Ditjen PKH sedang membangun sarana pendukung pasca panen seperti silo dan dryer di sentra peternakan unggas di Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Diharapkan silo dan dryer tersebut dapat digunakan untuk menyimpan dan mengawetkan jagung lebih lama, sehingga ketersediaan jagung dapat terus terjaga,”pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.