Dark/Light Mode

10 Perusahaan Telah Beli 221 Ribu Ekor Ayam Ras dari Peternak Mandiri

Senin, 27 April 2020 12:49 WIB
Perusahaan perlintasan besar dan mitra peternakan melakukan pembelian ayam peternak mandiri sebagai upaya bersama pemerintah untuk mengangkat harga ayam yang anjlok. (Foto: Dok. Kementan)
Perusahaan perlintasan besar dan mitra peternakan melakukan pembelian ayam peternak mandiri sebagai upaya bersama pemerintah untuk mengangkat harga ayam yang anjlok. (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak disepakatinya komitmen pembelian ayam ras peternak mandiri oleh 22 perusahaan mitra peternakan pada 21 April 2020, sebanyak 221.875 ekor ayam dari lima provinsi sudah dibeli 10 perusahaan. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Diarmita, menjelaskan bahwa langkah fasilitasi Kementan ini dilakukan sambil menunggu implementasi penugasan penyerapan ayam ras (livebird) peternak mandiri oleh BUMN. 

"Sampai hari ini, 10 perusahaan telah melakukan pembelian livebird. Hasilnya mencapai 5,39 persen dari target 4.119.000 ekor," ucapnya di Jakarta, Senin (27/4).

Baca juga : Hoaks, Perusahaan Kaesang Dapat Rp 200 M dari Kemenkop UKM

Ditjen PKH akan terus mengingatkan perusahaan-perusahaan mitra, untuk terus membeli livebird dari peternak mandiri. Untuk perusahaan-perusahaan mitra yang belum melaksanakan komitmennya, diharapkan dapat segera melaksanakan komitmennya tersebut. 

"Proses pembelian livebird ini dipantau setiap hari oleh Tim Ditjen PKH, di bawah komando Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sugiono. Jadi saya minta agar semua mitra melaksanakan komitmen yang telah disepakati, agar mengurangi tekanan rendahnya harga livebird," tegasnya. 

Baca juga : Penyerapan Ayam Ras Peternak Mandiri Mulai Berjalan

Ketut mengimbau perusahaan pembibitan ayam ras dan perusahaan pakan ternak yang telah melakukan pembelian livebird untuk terus memaksimalkan penyerapan livebird yang belum mencapai 15 persen dari komitmen penyerapan. 

Berdasarkan laporan terakhir, data penyerapan livebird berbagai mitra yakni PT. Charoen Pokphand Indonesia sebanyak 66.720 ekor, PT. Japfa Comfeed Indonesia 16.233 ekor, PT. Karya Indah Pertiwi 21.600 ekor, PT. Expravet 15.232 ekor, PT. Ayam Manggis 3.360 ekor, PT. Super Unggas Jaya 2.500 ekor, PT. De Heus 90.339 ekor, PT. Intertama Trikencana Bersinar 700 ekor, PT. Wonokoyo Jaya Corp. 3.031 ekor, dan PT. Patriot Intan Abadi 2.160 ekor. Data penyerapan livebird oleh mitra tersebut tersebar di Provinsi Jawa Barat sebanyak 134.342 ekor, Jawa Tengah 65.125 ekor, Jawa Timur 4.567 ekor, DI Yogyakarta 2.369 ekor, dan Sumatera Utara 15.232 ekor. Adapun untuk Banten masih dalam proses pelaksanaan. 

Baca juga : Menteri Erick: Impor Alkes Harus Dikurangi Bertahap

Sebelumnya, pada Kamis (23/4), PT Charoen Pokphand Indonesia telah membeli 1.500 ekor ayam dengan harga Rp 15.000/Kg dari peternak mandiri di Glonggong, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Pelaksanaan pembelian ini disaksikan juga oleh Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, Jawa Tengah, Parjuni. "Pemerintah telah merespons. Ada keputusan bahwa hasil peternak rakyat ini akan diserap oleh perusahaan kemitraan atau perusahaan besar. Pekan ini program mulai berjalan," jelas Parjuni. Parjuni mengatakan, perusahaan membeli dengan harga lebih baik yakni dengan harga Rp 15.000 per kilogram, dibandingkan harga pasar Rp 11.000 per kilogram. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.