Dark/Light Mode

AWR dan Kostratani Dianggap Sebagai Perangkat Pertanian Masa Depan

Rabu, 29 April 2020 13:52 WIB
Agriculture War Room (AWR) Pertanian. (Foto: Dok. Kementan)
Agriculture War Room (AWR) Pertanian. (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mendukung pemanfaatan teknologi dan mekanisasi yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan capian produksi. Menurut dia, teknologi adalah alat yang pasti, yang mampu menjadikan pertanian indonesia lebih maju, mandiri, dan modern.

"Saya kira langlah ini sesuai dengan apa yang diarahkan Menteri Pertanian (Mentan) SyahruI Yasin Limpo. Artinya, teknologi yang diterapkan sudah sangat seimbang dengan kegiatan budidaya. Ini langkah yang bagus karena antara teknologi dan kebutuhan pangan sudah berjalan beriringan," ujar Winarno, Rabu (29/4).

Baca juga : Petani Cilamaya Ekspansi 14 Hektar Lahan Pertanian Ramah Lingkungan

Selain itu, kata Winarno, KTNA juga mengapresiasi pembangunan pusat data Agreculture War Room (AWR) yang mampu memetakan kondisi dan potensi lahan pertanian di daerah seluruh Indonesia. Apalagi, Kementan juga membangun kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang ada di tiap-tiap Kecamatan. "AWR dan Kostratani adalah dua perangkat masa depan yang mengubah wajah pertanian Indonesia di mata dunia," katanya.

Namun, Winarno berharap pemerintah memberi perhatian lebih dan perlindungan khusus kepada para petani. Dia ingin mereka dalam kondisi sehat, meski harus berproduksi dalam situasi pandemi. "Saya yakin Kostratani melalui para penyuluhnya mampu mendampingi, sekaligus melindungi para petani dari ancaman pandemi corona. Untuk itu, tetap semangat. Bersama kita jaga pasokan pangan agar tetap terpenuhi. Kemudian mari kita manfaatkan momentum panen raya ini sebagai Jalan menuju swasembada," katanya.

Baca juga : Kolaborasi Landmark, Para Pemimpin Dunia Sepakat Percepat Obat-obatan dan Vaksin Corona

Stok beras Indonesia saat ini diperkiran kurang lebih 6 juta ton. Angka tersebut dihitung melalui perkiraan produksi serta tambahan roll-over stok pada periode sebelumnya yang diperkirakan mencapai 11 juta ton. Dari penghitingan tersebut, angka konsumsi nasional hanya sekitar 7,9 juta ton.

Karena itu, dalam beberapa kesempatanya Mentan Syahrul Yasin Limpo mengaku optimistis dengan ketersediaan beras tahun ini. Dia juga yakin bahwa pemerintah mampu menstabilkan harga pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dengan baik. "Semua ketersediaan 11 bahan pokok aman terkendali. Stok pangan kami, khususnya beras, cukup aman dan cukup terkendali," kata Mentan.

Baca juga : Pekerja Konstruksi Tol Serang-Panimbang Distop Sementara

Menurutnya, masyarakat tak perlu khawatir dengan ketersediaan bahan pokok tahun ini, karena jauh sebelumny pemerintah sudah menghitung berapa kebutuhan dan pengeluaran pangan Indonesia. "Hitungan neraca perdagangan kita cukup. Sebelas kebutuhan bahan pokok kita seperti daging, beras, cabai jagung dan minyak juga cukup," tandasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.