Dark/Light Mode

Menteri Erick Tingkatkan Pelayanan Pasien di Wisma Atlet

Jumat, 27 Maret 2020 19:21 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Foto: Rizky Syahputra/RM)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Foto: Rizky Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya meningkatkan kualitas manajemen dan layanan di Rumah Sakit (RS) Khusus Penanganan Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan pemanfaatan wisma atlet Kemayoran merupakan upaya pemerintah untuk dapat memberikan penanganan maksimal bagi masyarakat yang terduga terpapar Corona maupun dinyatakan positif Corona.

Arya mengaku, tidak mudah mempersiapkan wisma atlet menjadi RS khusus penanganan darurat Korona lantaran berpacu dengan waktu.

"Bayangkan kita buat (RS Darurat di Wisma Atlet) ini 3 hari sampai 4 hari selesai, langsung diresmikan, ada sedikit-sedikit kekurangan awal-awal, kami minta maaf dan berusaha semaksimal mungkin terus memperbaikinya," ujar Arya lewat siaran pers di Jakarta, Jumat (27/3).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, kata Arya, selalu mendorong BUMN memberikan yang terbaik bagi masyarakat dalam kondisi saat ini, termasuk membantu pemerintah menyiapkan segala yang dibutuhkan di Wisma Atlet.

Baca juga : Pemerintah Pastikan Persediaan Bahan Pokok Aman

Karenanya, Kementerian BUMN dan BUMN-BUMN bergabung dan bekerja sama dengan TNI, Polri, Kemenkes, dan pihak lain dalam menyediakan RS Wisma Atlet. Arya berharap, dukungan masyarakat kepada pemerintah dalam memberikan pelayanan dan penanganan maksimal dalam menghadapi Covid-19.

"Kami terus memperbaiki manajemen, memperbaiki hal yang baik di wisma atlet sehingga makin banyak orang Indonesia yang sembuh melalui penanganan yang kami lakukan," ucap Arya.

Seorang pasien berinisial M yang kini tengah dalam proses isolasi di Wisma Atlet mengaku bersyukur dengan penanganan yang diberikan pemerintah di Wisma Atlet. Perempuan tersebut saat ini dalam status orang dengan pemantauan (ODP). Sedangkan suaminya merupakan pasien dengan pengawasan (PDP).

Dia dan suaminya mengaku sempat ditolak dua RS lantaran dicurigai terpapar Korona. "Ditolak dua kali, tidak ada RS yang mau menerima pasien dengan gejala viral (karena dicurigai Covid-19) kecuali kami sudah swab dan negatif. Akhirnya kami disuruh ke wisma atlet," ucapnya.

Sejatinya, dia diperbolehkan pulang ke rumah lantaran statusnya sebagai ODP tanpa gejala. Namun, ia memilih memutuskan ikut isolasi di Wisma Atlet per 23 Maret karena mempertimbangkan kondisi tempat tinggal yang padat penduduk dan demi menjaga keselamatan seluruh masyarakat di sekitar tempatnya tinggal.

Baca juga : Bantu Penanganan Corona, PGN Salurkan Gas Ke Wisma Atlet Kemayoran

Pada Kamis (26/3) atau hari keempat diisolasi di Wisma Atlet, ia agak sedih mendengar pemberitaan di luar yang menyudutkan pemerintah, dokter, suster, serta semua tenaga kerja di wisma atlet.

Saat awal-awal diisolasi, ia memang mengaku panik, bingung, bahkan marah hingga akhirnya bisa tenang. Namun, ia menilai pemerintah sudah sangat membantu dengan mendirikan wisma atlet. Ia menyebut kekurangan yang ada di Wisma Atlet sebagai hal yang wajar lantaran persiapan yang begitu singkat.

"Semua yang ada di sini //free// (gratis), yang masuk hari pertama seperti saya, pasti mengalami kondisi kacau balau. Menurut saya wajar karena sebuah tempat yang pada dasarnya bukan instalasi kesehatan, dibuat menjadi tempat isolasi. Tidak mudah dan gampang," katanya.

Ia menyampaikan perkembangan kualitas manajemen dan pelayanan di wisma atlet terus mengalami perbaikan setiap harinya. Ia mendapatkan asupan makanan bergizi tiga kali sehari dan diberikan termometer hingga paracetamol dan vitamin C ketika mengalami demam.

"Dari hari pertama, perkembangannya sudah pesat sekali," ucapnya. Ia mengajak masyarakat tidak terus menerus menyudutkan pemerintah. Dia menilai masyarakat juga harus proaktif dalam membantu pemerintah menangani Covid-19, bisa dengan memberikan donasi, tidak menumpuk masker dan hand sanitizer, atau cukup diam di rumah saja.

Baca juga : Ketua MPR Dukung Kebijakan Penangguhan Visa on Arrival

Ia mengatakan Indonesia adalah negara kita bersama yang memerlukan dukungan dari pemerintah dan masyarakat menghadapi situasi saat ini.

"Tolong diam di rumah, jangan ke mana-mana. Covid-19 ini nyata dan benar-benar bisa kena ke kamu. Ini negara kita bersama. Kita tinggal, besar, cari makan di sini. Kalau kamu selamat dan ekonomi lumpuh tidak ada gunanya juga. Buat yang masih stay at home, terima kasih," katanya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran pemerintah, dokter dan suster, TNI dan Polri yang tengah bertugas membantu masyarakat menghadapi Covid-19. Dia juga mengajak masyarakat bersatu melawan Covid-19. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.