Dark/Light Mode

Setiap Tahun Meningkat

Investor Asing Mulai Lirik Kawasan Maluku Utara

Senin, 4 Mei 2020 05:06 WIB
Ilustrasi realisasi investasi PMA di Maluku Utara, didominasi oleh sektor industri logam dasar.
Ilustrasi realisasi investasi PMA di Maluku Utara, didominasi oleh sektor industri logam dasar.

RM.id  Rakyat Merdeka - Investor asing mulai menyasar kawasan Indonesia Timur. Salah satunya, Maluku Utara. Setiap tahun investasi di kawasan tersebut terus meningkat. 

Plt. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Farah Indriani menuturkan, daerah luar Jawa yang menjadi daya tarik bagi Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal I-2020, salah satunya, Maluku Utara. 

“Data ini menunjukkan bahwa investor asing sudah mulai melirik daerah di luar Jawa. Di mana banyak potensi investasi yang masih bisa dikembangkan dan tentunya didukung oleh infrastruktur yang memadai. Maluku Utara ini bisa menjadi primadona baru di wilayah Indonesia Timur,” katanya di Jakarta, kemarin. 

Berdasarkan data dari Pusat Koordinasi dan Pengawalan Investasi (Pusat KOPI), realisasi investasi PMA di Provinsi Maluku Utara, pada tahun 2019 lalu, didominasi oleh sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya senilai 754,07 juta dolar AS pertambangan (100,87 juta dolar), listrik, gas, dan air (76,62 juta dolar), perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (67,98 juta dolar), dan konstruksi (6,33 juta dolar). 

Farah menilai, investasi di Indonesia saat ini tidak hanya terfokus di Pulau Jawa saja. 

Baca juga : Gempa M4.2 Guncang Labuha, Maluku Utara

Akan tetapi juga terdistribusi ke luar Jawa. Hal ini terlihat, dari 19 persen kenaikan porsi realisasi investasi di luar Jawa di kuartal I-2020. 

Pada periode sama tahun 2019, realisasi investasi luar Jawa sebesar 44 persen dengan nilai Rp 85,8 triliun dan Jawa 56 persen dengan nilai Rp 109,3 triliun. 

Realisasi investasi luar Jawa meningkat porsinya menjadi 48,6 persen sebesar Rp 102,4 trliiun dan Jawa 51,4 persen dengan nilai Rp 108,3 triliun. BKPM akan terus mendorong penyebaran investasi yang merata di Indonesia. 

“Melihat adanya peningkatan realisasi investasi di luar Jawa dari tahun ke tahun, kami optimis investasi dapat terdistribusi merata. Tidak hanya di Jawa saja,” jelasnya. 

Sebelumnya, Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia memproyeksikan realisasi investasi pada tahun ini bisa meleset hingga Rp 69,1 triliun dari target Rp 886,1 triliun. 

Baca juga : Jangan Menganggap Enteng Sanksi Spiritual (2

Kondisi itu, bisa terjadi apabila pandemi corona tidak segera usai pada Mei. 

Diketahui, peningkatan realisasi investasi asing di Maluku Utara, cukup signifikan dari tahun ke tahun. 

Pada tahun 2017, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Maluku Utara, mencapai 200 juta dolar, dan berada pada peringkat 22 dibandingkan provinsi lainnya. 

Kemudian tahun 2018 realisasi investasinya meningkat menjadi 360 juta dolar AS dan naik ke peringkat 18. 
Di tahun 2019 terjadi lonjakan tajam realisasi investasi di Provinsi Maluku Utara dengan nilai 1 miliar dolar yang menjadikannya berada di peringkat 8 lokasi PMA terbesar. 

Pada periode triwulan I-2020, Maluku Utara menempati peringkat ke-3 dengan nilai mencapai 770 juta dolar AS. 

Baca juga : Konsumen Vape Butuh Regulasi Khusus

Pencapaian ini menarik karena nomor 1 dan 2 PMA di periode ini ditempati oleh dua provinsi besar di Pulau Jawa, yaitu DKI Jakarta (920 juta dolar) dan Jawa Barat (910 juta dolar). 

Sementara, peringkat ke-4 dan ke-5 adalah Kepulauan Riau (400 juta dolar) dan Sulawesi Tenggara (380 juta dolar). Ini artinya peningkatan realisasi investasi di luar Jawa pada periode ini banyak disumbang dari Penanaman Modal Asing (PMA) di wilayah Indonesia bagian Timur. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.