Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Harapan nilai tukar rupiah berada di Rp 15 ribu per dolar, bisa jadi kenyataan.
Rabu pagi (6/5) ini, mata uang Garuda menguat 0,13 persen atau 20 poin di level Rp 15.060 per dolar AS di pasar spot, dari capaian sebelumnya yang terpatok di level Rp 15.080 per dolar AS.
Baca juga : Terimbas Buruknya Hubungan AS-China, Rupiah Tertekan
Penguatan rupiah ini senada dengan penutupan rupiah kemarin, yang menguat 0,13 persen di level Rp 15.080 per dolar AS.
Tapi sayangnya, dalam kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah justru melemah 31 poin atau 0,82 persen di level Rp 15.104 per dolar AS. Sementara di penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp 15.073 per dolar AS.
Baca juga : Menguat Lagi, Semoga Rupiah Makin Perkasa
Terkait hal ini, Gubernur BI Perry Warjiyo mengaku bersyukur kondisi rupiah masih dalam kategori stabil dan cenderung menguat. Secara tren, pergerakannya masih tetap dipengaruhi faktor fundamental seperti inflasi yang rendah, transaksi neraca berjalan yang rendah, dan perbedaan suku bunga dan dalam negeri yang cukup tinggi.
“Nilai tukar rupiah masih undervalue. Ke depan, rupiah bergerak ke Rp 15 ribu per dolar AS di akhir tahun,” jelasnya dalam live streaming video konferensi BI terkait Perkembangan Ekonomi Terkini, Rabu (6/5).
Baca juga : Harga Minyak Anjlok, Rupiah Ketonjok
Dijelaskan, dalam jangka pendek, naik turunnya rupiah turut dipengaruhi faktor teknikal seperti berita-berita yang memiliki sentimen kuat.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya
