Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Turunnya Harga Bawang Bombay, Gula Pasir, dan Emas Perhiasan Tekan Inflasi Mei

Rabu, 3 Juni 2020 11:14 WIB
Turunnya Harga Bawang Bombay, Gula Pasir, dan Emas Perhiasan Tekan Inflasi Mei

RM.id  Rakyat Merdeka - Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei 2020 dilaporkan  tetap rendah di angka 0,07 persen (mtm). Sedikit turun dibanding inflasi April 2020, yang mencapai 0,08 persen (mtm).

Perkembangan inflasi Mei 2020 juga lebih rendah dibanding pola inflasi pada periode Ramadhan dan Idulfitri, yang dalam lima tahun terakhir mencapai 0,69 persen (mtm).

Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan inflasi IHK Mei 2020 tercatat sebesar 2,19 persen (yoy). Angka ini turun bila dibandingkan dengan inflasi bulan lalu, yang tembus 2,67 persen (yoy).

Baca juga : Pertamina Bagikan APD dan Masker Untuk Tenaga Medis TNI AL

"Ke depan, BI terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah. Baik di tingkat pusat maupun daerah. Agar inflasi tetap rendah dan terkendali, dalam target 3 persen plus minus 1 persen pada 2020," ucap Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, dalam keterangan resmi, Rabu (3/6).

Inflasi IHK Mei 2020 yang rendah dipengaruhi inflasi inti yang melambat, dari 0,17 persen (mtm) pada bulan sebelumnya menjadi 0,06 persen (mtm).

Menurut kelompok barang, perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh deflasi komoditas bawang bombay dan gula pasir, serta meredanya inflasi emas perhiasan.

Baca juga : Harga Bawang Merah Dan Gula Pasir Tinggi, Jokowi Perintahkan Cek Lapangan

Secara tahunan, inflasi inti tercatat 2,65 persen (yoy). Angka ini melambat dibanding inflasi April 2020, yang besarnya 2,85 persen (yoy).

Melambatnya inflasi inti tak lepas dari pengaruh melambatnya permintaan akibat pandemi Covid-19, konsistensi kebijakan BI mengarahkan ekspektasi inflasi, serta rendahnya harga komoditas global dan terjaganya stabiitas nilai tukar.

Kelompok volatile food juga kembali mencatat deflasi 0,50 persen (mtm), lebih dalam dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi 0,09 persen (mtm).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.