Dark/Light Mode

Harga Bawang Merah Dan Gula Pasir Tinggi, Jokowi Perintahkan Cek Lapangan

Rabu, 13 Mei 2020 11:38 WIB
Foto: Antara
Foto: Antara

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menyoroti harga bawang merah dan gula pasir yang saat ini masih tinggi.

“Saya melihat yang berkaitan dengan ketersediaan dan stabilitas harga ada dua yang ingin saya soroti, yaitu bawang merah yang harga rata-rata nasionalnya masih di angka Rp 51 ribu, masih jauh dari harga acuan untuk bawang merah yaitu Rp 32 ribu," kata Jokowi dalam rapat terbatas “Lanjutan Pembahasan Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok" melalui video conference bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Rabu (13/5).

Selain bawang merah, Jokowi menyebut gula pasir tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).

“Kemudian juga gula pasir, sampai saat ini terus saya kejar. Harganya juga masih Rp 17.000 sampai Rp 17.500, padahal HET seharusnya di Rp 12.500," ungkapnya.

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Cuma 2,97 Persen, Jokowi Perintahkan Para Menterinya Cari Solusi

Jokowi meminta dicarikan solusi penyebab tingginya harga dua bahan kebutuhan pokok itu.

“Saya ingin ini dilihat masalahnya di mana, apakah distribusi atau stok kurang atau ada yang sengaja permainan harga untuk sebuah keuntungan yang besar. Saya ingin betul-betul dicek di lapangan, dikontrol sehingga harga terkendali dan masyarakat bisa menaikkan daya belinya," tegasnya.

Menurut Jokowi, berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik pada April 2020, bahan pangan justru mengalami deflasi sebesar 0,13 persen.

“Ini ada indikasi penurunan permintaan bahan pangan. Artinya daya beli masyarakat menurun, sebab itu pemerintah telah meluncurkan bantuan sosial tunai untuk sembilan juta keluarga, BLT (Bantuan Langsung Tunai) Desa dari Dana Desa untuk 11 juta keluarga, ada Kartu Sembako, PKH (Program Keluarga Harapan), ada padat karya tunai, kita harapkan ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat," jelasnya.

Baca juga : Antisipasi Krisis Pangan Akibat Kekeringan, Jokowi Beri 3 Arahan Ini

Terdapat sejumlah program jaring pengaman sosial stimulus Covid-19 yang sudah diluncurkan pemerintah. Dari program-program tersebut, terdapat empat jenis bantuan sosial (bansos) yang dikelola Kementerian Sosial (Kemensos).

Dua bansos dari Kemensos bersifat reguler atau sudah biasa diberikan sebelumnya yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dengan target 10 juta penerima manfaat dengan besaran manfaat yang berbeda-beda sesuai kualifikasi penerima dan program sembako untuk 20 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai masing-masing Rp 200 ribu per KPM.

Bansos kedua adalah bansos non-reguler khusus Covid-19 terdiri atas bansos sembako bagi wilayah Jabodetabek dengan target 1,9 juta KK dengan besaran Rp 600 ribu untuk masing-masing KK selama 3 bulan serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 9 juta KK di luar Jabodetabek.

Selanjutnya adalah Kartu Pra Kerja di bawah Kementerian Koordinator Perekonomian yang ditujukan untuk 5,6 juta penerima dengan total anggaran Rp 20 triliun yang diberikan pada April-Desember 2020.

Baca juga : Bulan Ini, Petani Bawang Merah Siap-siap Panen Raya

Kemudian, masih ada bantuan listrik yaitu menggratiskan pemakaian listrik untuk 450 VA dan diskon 50 persen untuk pemakaian 900 VA pada April-Juni 2020 serta bantuan langsung tunai dana desa di bawah Kementerian Desa bagi 12,3 juta KK dengan nilai Rp 600 ribu per bulan per KK pada April-Juni 2020. [WHY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.