Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pendapatan Berulang Stabil, Penyebab Kinerja SILO Tetap Positif

Selasa, 9 Juni 2020 10:57 WIB
RS Siloam Kelapa Dua (Foto: Dok. Siloam)
RS Siloam Kelapa Dua (Foto: Dok. Siloam)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan kinerja positif di tahun 2019. Emiten rumah sakit dengan jaringan terbesar di Indonesia itu mencatatkan kenaikan pendapatan hingga dua digit, yaitu sebesar 17,79 persen. SILO meraup pendapatan hingga Rp 7,02 triliun, naik signifikan dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,96 triliun.

Underlying Net Profit (keuntungan bersih berdasarkan laporan) Siloam juga naik signifikan sebesar 251 persen dari 2018 menjadi Rp 92 miliar di 2019. Underlying EBITDA (pendapatan institusi) emiten Siloam juga naik sebesar 26,2 persen. Di tahun lalu, kinerja Siloam mencatatkan kembali pertumbuhan positif, didorong dengan peningkatan pendapatan di samping pembukaan RS baru di beberapa wilayah Indonesia. 

Analis pasar saham Sukarno Alatas menilai, kinerja positif di tahun lalu, memang sejalan dengan data historis, yang dalam lima tahun SILO terus mencatatkan kinerja positif. “Secara histori 5 tahun inerja SILO selalu mencatatkan pertumbuhan positif dari sisi revenue (penghasilan)," ujar Sukarno. 

Baca juga : Spurs Panik, Seorang Pemainnya Positif Corona

“Secara prospek, ke depannya masih menjanjikan. Karena perusahaan mempunyai kemampuan menciptakan recurring income (pendapatan berulang) yang stabil, dan informasi terbaru dari perusahaan bahwa ke depannya akan fokus pada aspek profitabilitas dari berbagai fasilitas kesehatan yang dimilikinya,” tambah Sukarno. 

Kata dia, bagi pelaku pasar khususnya investor lokal, dalam menentukan posisi SILO ini bisa dilihat valuasinya, pergerakan foreign flow dan tren harga. Bagi mereka yang memiliki horison investasi jangka panjang, bisa masuk untuk mengoleksi, mengingat dari sisi harga sudah lumayan terdiskon namun dengan tetap melihat arah indeks.  

Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas, menambahkan, dalam jangka panjang, emiten kesehatan secara kinerja akan tetap positif karena demand terhadap sektor kesehatan pasti meningkat. “Dari sisi peluang tumbuh positif karena permintaan terhadap sektor kesehatan terus meningkat,” ujarnya. 

Baca juga : Pendapatan Naik Rp 1 Triliun, Kinerja Siloam Makin Ciamik

Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Grup, Caroline Riady, menjelaskan, capaian positif tersebut mengkonfirmasi strategi bisnis perusahaan yang mengalami rebound kuat selama 1 bulan terakhir. “Ke depannya, Siloam akan fokus pada peningkatan kualitas layanan kesehatan dan profitabilitas rumah sakit,” ujar Caroline, Selasa lalu (2/6).

Dia menambahkan, Siloam memiliki arus kas yang kuat selama 2019. Arus kas operasi meningkat 220 persen menjadi Rp 652 miliar, sementara arus kas bebas tercatat positif Rp 184 miliar dibandingkan negatif Rp 595 miliar di 2018. Total uang tunai pada Desember 2019 menjadi Rp 314 miliar, meningkat 45 persen dibandingkan dengan tahun lalu Rp 216 miliar.

Siloam memiliki neraca keuangan yang kuat dengan rasio utang terhadap EBITDA yang rendah sebesar 0,27. “Posisi kas yang kuat memberikan landasan operasional yang kokoh untuk Siloam,” tegas Caroline. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.