Dark/Light Mode

Lewat Co-Firing Biomassa

PJB Akselerasi Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

Kamis, 11 Juni 2020 21:58 WIB
Proses pencampuran Saw dust Dengan Batubara Di PLTU Paiton. (Dok : Humas PT PJB)
Proses pencampuran Saw dust Dengan Batubara Di PLTU Paiton. (Dok : Humas PT PJB)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) melaksanakan Go Live Komersial Co-Firing Biomassa PLTU Paiton berkapasitas 2 x 400 Megawatt (MW) pada Rabu (10/6/20).

Kegiatan itu sebagai upaya PT PJB memperkokoh perusahaan dalam mempionirkan akselerasi pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Co-Firing merupakan proses penambahan biomassa menjadi bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler batubara eksisting tanpa modifikasi yang significant.

Prosesnya, metode Direct Cofiring bio pellet dicampur melalui peralatan penggiling/grinding dan pengumpan/feeder, yang kemudian di mixing dengan batubara ke dalam boiler yang sama untuk dibakar.

Direktur Mega Project PLN, Muhammad Ikhsan Asaad menyampaikan rasa bangganya kepada PT PJB, yang telah berhasil melaksanakan uji coba Co-Firing. Kelak, Co-Firing ini akan dilaksanakan di 52 unit PLTU milik PLN yang berkapasitas 18.184 MW.

Baca juga : BKSAP DPR Khawatirkan Rencana Aneksasi Israel Picu Perang Terbuka

Dari kapasitas itu diharapkan 5 persennya akan menggunakan biomassa atau sekitar 900 MW PLTU dikonversi menjadi EBT.

Direktur Utama PT PJB, Iwan Agung Firstantara, menyampaikan, keunggulan dari inovasi Co-Firing ini adalah pengurangan penggunaan fossil fuel power plant menjadi green power plant sehingga mengurangi emisi SOx dan NOx.

"Inovasi ini tentunya mendukung target bauran EBT 23 persen di Tahun 2025 tanpa diperlukan investasi pembangkit EBT baru yang memerlukan capex cukup besar. Ini adalah salah satu inovasi untuk mengurangi pemanasan global yang terjadi di dunia," ujar Dirut PT PJB Iwan Agung Firstanta.

Seperti diketahui, PT PJB sudah melakukan riset biomassa sejak Tahun 2017 dengan beberapa Lembaga riset nasional seperti perguruan tinggi dan OEM Boiler manufacture.

Hasilnya, PT PJB mulai melakukan pengujian Co-Firing ini sejak September 2019 pada pilot project di PLTU Paiton.

Baca juga : The New Normal, Hendrawan: Pelaku Ekonomi Harus Terapkan Protokol Tegas

Hingga saat ini, PT PJB sudah berhasil melakukan pengujian di 5 PLTU yakni PLTU Paiton, PLTU Rembang, PLTU Indramayu, PLTU Ketapang dan PLTU Tenayan.

Pengujian yang dilakukan PT PJB dengan jenis boiler yang berbeda dan tiga jenis biomassa yang berbeda yakni wood pellet, cangkang sawit dan saw dust.

“Co-Firing menawarkan aspek positif bagi lingkungan di industri kelistrikan. Kami sangat berharap inovasi ini dapat diterapkan di seluruh pembangkit listrik di Indonesia. Co-Firing adalah solusi tepat dalam menjaga bumi kita agar terwujud Indonesia yang lebih hijau sehingga tetap bisa dihuni dengan nyaman oleh kita, anak cucu kita kelak," terang Dirut PT PJB, Iwan Agung Firstanta.

Seperti diketahui, saat ini dunia berkomitmen mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 29 persen sampai Tahun 2030.

Di Indonesia, upaya tersebut salah satunya tercermin melalui RUPTL PLN, dengan menargetkan Bauran Energi Nasional untuk EBT 23 persen pada Tahun 2025.

Baca juga : Yuk, Coba Pangan Lokal Hasil Pekarangan Untuk Lebaran

Adapun penggunaan energi berupa Biomassa merupakan salah satu potensi energi terbesar di dunia yang bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan target Bauran Energi Nasional.

Mengacu data Kementerian ESDM, potensi energi biomassa Indonesia, secara teoritis diperkirakan mencapai sekitar 32 Gigawatt (GW).

Acara Go Live Komersial Co-Firing Biomassa PT PJB berlangsung melalui video teleconference zoom yang dihadiri oleh Muhammad Ikhsan Asaad Direktur Mega Project PLN, Zulfikar Manggau EVP Energi Baru dan Terbarukan, Ida Bagus Ari Wardhana EVP Operasi Regional Jawa Bagian Timur, Bima Putrajaya EVP Operasi Regional Jawa Bagian Barat, Para Pimpinan Unit PLN dan seluruh jajaran Direksi PT PJB. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.