Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Direksi BUMN Milenial Atau Bukan

Yang Penting Amanah dan Sanggup Menghasilkan Laba

Senin, 15 Juni 2020 07:39 WIB
Generasi milenial/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Generasi milenial/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lagi, kalangan milenial dikasih jabatan empuk. Kali ini sebagai direktur perusahaan negara. Pemerintah memberi kesempatan kalangan anak muda atau milenial memimpin perusahaan plat merah. Salah satunya, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom

“Nanti, dari Telkom sendiri, saya bocorkan mungkin, salah satu direksinya usianya di bawah 40 tahun,” ujar Menteri BUMN, Erick Thohir, Sabtu (13/6). 

Rencana Erick ditanggapi beragam warganet. Namun netizen lebih banyak yang menyoroti soal kinerja dibanding masalah umur. Menurut Tony Harto, publik tidak merasa penting BUMN dipimpin orang lebih muda atau lebih tua. Yang dibutuhkan, kata dia, pejabat yang jujur, professional, punya kemampuan dan sanggul hasilkan laba. “Bukan kemampuan korupsi,” tegas @Tony Harto. 

“Kita akan lihat siapa yang menduduki. Jangan fokus figurnya, tapi amati perilaku, kepentingan, kebijakan dan kinerjanya. Itulah alasan mengapa milenial,” tambah Deandles Boy. 

Baca juga : Romo Ajak Kaum Milenial Sebarkan Kedamaian Pancasila Di Medsos

“Baiknya dibuktikan saja Pak @erickthohir dengan tindakan. Banyak direksi dan komisaris BUMN yang baru diangkat, setelah ucapan yang sama dari Pak Erick beberapa waktu lalu ternyata berusia di atas 50 tahun,” saut Ann Lee. 

Tiar Asita Baramanda menyambar. Dia bilang, tidak penting masalah umur. Yang penting, kata dia, bermanfaat bagi rakyat. “Kita kaga peduli mau milenial mau orang tua, yang penting output positif ke rakyatnya nyata,” tukasnya. 

Aril mewanti-wanti Menteri BUMN. Kata dia, direksi BUMN jangan dari kalangan milenial. Soalnya, citranya sudah dirusak oleh stafsus milenial Presiden. “Jangan dipaksakan juga pak, citra milenial sudah diciderai ama kasus stafsus,” saran dia. 

“Liat aja milenial yang jadi mendikbud? Sampe sekarang gak jelas arahnya mau kemana. Kurikulum online schooling aja belum keluar, padahal satu bulan lagi udah tahun ajaran baru. Inovasinya cuman bayar spp lewat e-money,” tambah @CK13. 

Baca juga : Sukur Gerakan Mesin Partai Aceh dan Sumbar Jelang Pilkada 2020

Milenial kalau cuman buat balas budi atau titipan ya sama juga boong Pak. Ambil itu dari profesional yang bisa kerja dan ngerti bidangnya,” tutur Arifdp. 

Phono menyindir keberhasilan Erick hanya merombak direksi BUMN. “Kayaknya kinerja Pak Erick diukur dari rombak-rombak dan ubah-ubah direksi BUMN karena cuman itu yang rame. Perbaikan kinerja BUMN sepi.... bagai malam,” kritiknya. 

Panggil Gua Kadrun mengaku akan memuji Erick bila berhasil membeli kembali Indosat. Soal umur direksi BUMN, dia tidak mempermasalahkan. Terserah, mau di bawah umur 40, 30, 20, 10, 5 tahun. “Kagak ngaruh. Yang hebat itu kalau bisa buyback Indosat. Ntu baru hebat,” kata dia.

Sementara Supriyanto mempertanyakan kenapa direktur Telkom bukan berasal dari internal perusahaan. “Kenapa dirut-dirut BUMN diangkat bukan dari internal yang mengerti dan mengusai, justru dari pihak luar?” tanya dia. “Kalo dari pihak luar kan ngga tahu apa-apa bung,” timpal Sultan Amirul. 

Baca juga : Memasuki The New Normal, Mentan Pastikan Bahan Pokok Aman Dan Terkendali

Sedangkan Sinta Elvheera mendukung langkah Erick Tohir yang mengangkat direksi dari kalangan milenial. Dia bilang, nantinya generasi muda tersebut akan dimentori oleh senior yang ahli di bidangnya. “Diharapkan dengan kreativitas generasi muda tersebut akan menghasilkan terobosanterobosan baru,” harap dia. “Mantafff.... Yang muda yang kreatif, yang inovatif, yang visioner & efisiensi serta bersih,” tambah Bang Jali. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.