Dark/Light Mode

Generasi Millenial Harus Punya Nilai Tambah dan Produktivitas

Senin, 1 Juni 2020 19:57 WIB
Flyer Sharing Session Millenial Talk Institute (MTI) Indonesia. (Foto: Dok. MTI)
Flyer Sharing Session Millenial Talk Institute (MTI) Indonesia. (Foto: Dok. MTI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Memperingati Hari Pancasila, Founder Millenial Talk Institute (MTI) Indonesia Hasan Basri melakukan sharing session bersama Ketua Umum PP Fatayat NU yang juga Anggota Komisi IX DPR, Anggia Ermarini, Senin (1/6). Sharing yang dilakukan secara live di Instagram ini membahas perihal peranan dan tantangan millenial di era globalisasi dan era bonus demografi. Di dalamnya juga dibahas perlunya menjaga persaudaraan di tengah pandemi Covid-19.

Generasi millenial saat ini akan dihadapkan dengan persaingan dan tantangan yang kompleks. Yaitu bagaimana pemuda bisa mempersiapkan diri untuk mengimbangi arus persaingan global dan menghadapi era bonus demografi,” ucap Hasan, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (1/6).

Baca juga : Pengamat Apresiasi Kinerja Kementan Selama Bulan Puasa dan Idul Fitri

Menurut Hasan, kualitas Sumber Daya Manusia menjadi kunci utama untuk meraih keuntungan dari bonus demografi bangsa ini. Di sisi lain, masih banyak PR dan tantangan yang harus dihadapi.

“Seperti di sektor ketenagakerjaan. Yaitu jumlah angkatan kerja yang banyak, sedangkan lapangan kerja terbatas. Kita tahu memang jumlah perusahaan Indonesia tidak terlalu banyak dan daya serap mereka pun juga sedikit,” papar Hasan.

Baca juga : Menpora Harap Perpani Jaga Persatuan dan Raih Prestasi

Selain itu, kualitas angkatan kerja relatif rendah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2018 masih didominasi penduduk berpendidikan rendah (SMP ke bawah) sebanyak 75,99 juta orang (59,80 persen). Belum lagi persebaran tenaga kerja yang tidak merata, kesempatan kerja masih terbatas, dan pengangguran.

“Untuk membentuk itu, kami, MTI Indonesia, ingin pemuda membangkitkan agar pemuda memiliki dua kekuatan pada dirinya. Pertama, produktivitas. Lini merupakan faktor mendasar yang memengaruhi performansi kemampuan bersaing dalam diri melakukan aktivitas secara teratur, terstruktur, dan terarah dalam upaya mencapai tujuan yang diinginkan,” jelasnya.

Baca juga : Revisi UU Minerba Beri Keuntungan Tambahan Buat Pemda

Kedua, lanjut Hasan, harus punya nilai tambah. “Di era persaingan global dan bonus demografi, millenial harus punya kreativitas skill atau nilai tambah dalam kemampuan diri untuk menghadapi persiangan tersebut,” terangnya.

Anggia Ermarini menyampaikan, untuk menjawab permasalahan terkait dengan peningkatan SDM, telah Balai Latihan Kerja (BLK). Menurutnya, kaum millennial bisa mendapatkan pelatihan kerja untuk mempersiapkan kualitas atau skill-nya di BLK sebelum mendapatkan pekerjaan. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.