Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RI Ekspor Perdana Ikan Tenggiri Dan Layur Ke China Saat Pandemi
Senin, 15 Juni 2020 11:09 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Grup PT Anugerah Tangkas Transportindi (ATT) melalui Andalan Ekspor Indonesia (AeXI) Hub melakukan kick off ekspor perdana ikan tenggiri dan ikan layur ke China. Di tengah pandemi Covid-19, upaya kick off ini diharapkan mampu percepatan pemulihan bagi UMKM.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, kick off ekspor 27 ton ikan tenggiri dan ikan layur ke China ini merupakan reaktifasi kegiatan ekonomi. Kick off ini sebagai langkah untuk mulai reaktifasi kegiatan ekonomi, terutama untuk ekspor.
“PT ATT dengan AeXI Hub ekspor untuk UMKM sudah kerja sama dengan Rumah Perubahan mengkonsolidasi produk nelayan dari berbagai daerah diaspora yang mencarikan market di China. Ini adalah kolaborasi yang bagus dan memang untuk mendorong ekspor UMKM,” kata Teten, Senin (15/6).
Baca juga : Penjualan Mobil Honda Via Online Capai 25 % Saat Pandemi
Ia mengakui, UMKM tidak bisa sendirian dalam melakukan ekspor, sehingga dibutuhkan kerja sama dengan banyak pihak, agar semakin tumbuh dan berkembang. Apalagi menurutnya, pemerintah kini tengah menggenjot ekspor produk UMKM.
Ditargetkan tahun ini sebesar 14 persen dan akan meningkat 2 kali lipat di 2024. Potensi perikanan di Indonesia melimpah, dengan hasil produk sektor perikanan, 96 persennya adalah UMKM.
"Potensi marke di China yang bagus harus dimanfaatkan untuk bisa menggerakkan roda perekonomian Indonesia," tegasnya.
Baca juga : Soal Vaksin Corona, Indonesia Pilih Kerja Sama Dengan China dan Norwegia
Pihaknya lanjut Teten, tengah menggenjot langkah dan upaya yang kemarin sempat tertunda karena pandemi Covid-19. Target pemerintah saat ini mencapai 14 persen, dan di 2024 ditargetkan 2 kali lipatnya.
"Kita sudah bisa mulai mengkonsolidasi hasil nelayan, sektor perikanan 96 persan hasil dari UMKM. Kita punya potensi ikan yang begitu besar, sehingga ekspor kita hari ini ke China, yang marketnya begitu besar, sudah tepat,” ujarnya.
Teten mengatakan, akan terus menjalin kerjasama dengan diaspora di berbagai negara, untuk mempromosikan dan memasarkan produk UMKM melalui Business to Business dan Business to Customer. "Sementara dari pihak AeXI, akan membantu edukasi, kurasi dan inkubasi produk, agar memiliki kualitas ekspor," terangnya.
Baca juga : Ekspornya Tembus Rp 31 M, Kinerja Japfa Moncer
Saat ini ada empat komoditi ekspor yang tidak berhenti di tengah pandemi, yaitu ikan, arang batok kelapa, rempah-rempah dan buah. Keempat komoditi tersebut, menurutnya, melibatkan banyak UMKM.
“Kita ingin kerja sama terus untuk mendorong UMKM semakin banyak dan terus tumbuh. Dari pengalaman banyak negara dan studi oleh UI, UMKM yang bisa tumbuh dan berkembang itu adalah yang bermitra dengan usaha besar. Sayangnya, di kita baru 5 persen yang sudah terhubung dengan usaha besar,” tandasnya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya