Dark/Light Mode

Soal Vaksin Corona, Indonesia Pilih Kerja Sama Dengan China dan Norwegia

Jumat, 12 Juni 2020 20:49 WIB
Menlu Retno Marsudi
Menlu Retno Marsudi

RM.id  Rakyat Merdeka - Seluruh dunia sedang berlomba membuat vaksin virus corona. Termasuk Indonesia. Dalam hal ini negeri kita memilih bekerjasama dengan China dan Norwegia

Hal ini diutarakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Webinar bertajuk "Tren Geopolitik Dunia Di Tengah Covid-19"Jumat (12/6). Webinar ini digelar DPP Partai Golkar. 

Ikut jadi pembicara dalam acara ini politisi Beringin yang juga Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid dan Direktur Eksekutif CSIS Philips J. Vermonte. 

Menurut Retno, di Norwegia kita menggandeng lembaga yang bernama Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).  
Retno menuturkan jika CEPI memiliki vaksin yang jenisnya rekayasa genetik.

Baca juga : Biskuat Ajak Anak Indonesia Sebarkan Semangat #BisaKuat

"Kita juga sedang jalin komunikasi dengan Sinovac dari China. Lainnya tentu ada, tapi yang menonjol saat ini dua itu," imbuhnya.

Dikutip dari Wikipedia, Sinovac Biotech adalah perusahaan biofarmasi yang focus pada riset, development, manufaktur dan commersialisasi vaksin yang mengancam manusia. Sinovav berbasis di Beijing. 

Yang jelas, kata Menlu Retno, Indonesia terus menyuarakan pentingnya akses vaksin Covid-19 bagi negara-negara di dunia. Dorongan tentang akses vasin Covid-19 yang terjangkau itu secara khusus juga telah didengungkan Indonesia dalam forum World Health Assembly (WHA) ke-73 yang digelar pada 18-19 Mei 2020.

"Di semua pertemuan virtual internasional, Indonesia terus menyuarakan pentingnya hal tersebut," jelas Retno

Baca juga : Sambut New Normal, Prodia Pastikan Keamanan Pelanggan dan Karyawan


Ia mengatakan, ketersediaan vaksin Covid-19 akan membawa perubahan signifikan bagi seluruh negara dalam menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Vaksin akan menjadi game changer. Karena prinsip-prinsip yang tadi saya sampaikan soal accessibility dan affordability penting dikedepankan," ujar dia.

Indonesia pun telah menetapkan dua langkah strategis terkait pengembangan vaksin Covid-19

Pertama membangun resiliensi dengan cara pengembangan vaksin secara mandiri. Dan saat ini sudah mulai dirintis. Sehingga, ke depan tidak hanya dapat memproduksi vaksin secara mandiri.

Baca juga : Komisi VI DPR Minta Pengawasan Industri Diperketat Saat New Normal


"Tapi kita perlu juga berjuang juga untuk kemadirian industri obat-obatan. Dan ini memerlukan komitmen politik yang sangat tinggi," ucap mantan Dubes RI untuk Belanda itu. 

Yang kedua adalah kerja sama dengan pihak lain atau negara lain untuk pengembangan vaksin. "Jadi dua strategi ini kita jalankan secara bersamaan tapi arahnya adalah ke arah yang kemandirian," tegasnya. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.