Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dampak Penurunan Suku Bunga Acuan

Sektor Riil Semoga Segera Terdongkrak

Senin, 22 Juni 2020 07:20 WIB
Ilustrasi sektor riil. (Foto : dok Kemenperin)
Ilustrasi sektor riil. (Foto : dok Kemenperin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (repo rate) sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen. Keputusan Bank Sentral ini diharap mampu menjadi daya topang ekonomi di saat pandemi Covid-19.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira berpendapat, langkah BI tersebut perlu diapresiasi. Karena ia berharap, penurunan bunga acuan dapat menstimulus sektor riil.

“Karena apa? Ini membuat lending cost yang lebih murah dan bisa menurunkan risiko perebutan dana di pasar keuangan,” sebut Bhima kepada Rakyat Merdeka.

Keputusan ini juga, lanjut Bhima, sebagai langkah untuk menstimulus perbankan dan dunia usaha yang terdampak virus Covid-19. Menurut dia, bunga kredit yang lebih murah bisa meringankan beban pelaku usaha dan menciptakan kepercayaan pada sektor keuangan.

Baca juga : BI Pangkas Bunga Acuan Jadi 4,25 Persen

“Tapi sebenarnya, rupiah yang masih terjaga stabil dan inflasi dalam range yang wajar serta devisa yang cukup tinggi, maka sebenarnya BI masih punya ruang untuk melakukan pelonggaran moneter lebih jauh,” imbuhnya.

Hal ini dibenarkan Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Anggoro Eko Cahyo. Menurutnya penurunan bunga acuan BI bakal berdampak pada bunga deposito bank yang akan terus menurun. Namun hal itu tergantung pada kondisi likuiditas masing-masing perbankan.

“Misalnya untuk rata-rata deposito berjangka menjadi pilihan favorit pemilik dana. Sehingga penyesuaian bunganya pun mengikuti jangka waktu dan arah dari kebijakan suku bunga BI dan penjaminan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Ini sebagai pertimbangan agar suku bunga deposito tetap menarik bagi pemilik dana dan sekaligus menambah likuiditas bank,” terangnya kepada Rakyat Merdeka.

Pada Kamis (18/6), Gubernur BI Perry Warjiyo telah mengumumkan keputusan memangkas repo rate sebesar 25 bps menjadi 4,25 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2020.

Baca juga : Bersama Mensos, Ketua MPR Serahkan Bantuan Sembako ke Para Veteran

Penurunan ini, kata Perry, konsisten dengan upaya menjaga stabilitas perekonomian dan mendorong pemulihan ekonomi di era Covid-19.

“Ke depan, BI tetap melihat ruang penurunan suku bunga seiring rendahnya tekanan inflasi, terjaganya stabilitas eksternal, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Informasi saja, sejak Januari- Juni 2020, BI telah menurunkan bunga acuan sebanyak 75 bps atau 0,75 persen. Namun sejak Maret 2020 ketika Covid-19 melanda Indonesia, BI menurunkan bunga acuan sebesar 50 bps atau 0,50 persen.

Pada Maret 2020 BI menurunkan 25 bps menjadi 4,50 persen. Kemudian pada April dan Mei 2020 bunga acuan ditahan alias tetap. Baru pada Juni 2020 kemarin, BI menurunkan bunga acuan 25 bps menjadi 4,25 persen. Perry melihat bank masih memiliki ruang untuk penurunan bunga deposito lebih lanjut.

Baca juga : Wacana Kenaikan PT, Yusril Semangati Forum Sekjen Pro Demokrasi

Sementara itu untuk bunga kredit periode Juli 2019 ke Mei 2020 tercatat sudah turun 69 bps. Bukan hanya itu, bunga acuan ini juga turut mempengaruhi suku bunga di luar perbankan seperti yield surat berharga negara (SBN) dalam periode satu tahun sebesar 120 bps. Penurunan bunga BI ini juga menurunkan biaya APBN. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.