Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Biar Bisa Tancap Gas, Maskapai Masih Butuh Stimulus

Selasa, 7 Juli 2020 17:55 WIB
Ilustrasi maskapai. (Foto: net)
Ilustrasi maskapai. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan maskapai Tanah Air sangat mengharapkan adanya stimulus tambahan untuk kembali tancap gas. 

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto mengatakan, ada dua stimulus yang harusnya segera dikeluarkan. Stimulus berupa pembiayaan parkir pesawat yang tidak beroperasi akibat pandemi Covid-19 serta pembiayaan rapid test bagi calon penumpang pesawat. 

Baca juga : Dukcapil Pastikan Djoko Tjandra Masih Berstatus WNI

“Stimulus ini diyakini dapat mendorong pemulihan pariwisata khususnya untuk akses melalui transportasi udara,” ujar dalam rapat dengar pendapat Komisi X DPR di Jakarta, Selasa (7/7). 

Novie melanjutkan, sejauh ini kemenhub telah merealisasikan sejumlah kemudahan bagi maskapai untuk tetap memanfaatkan operasional. Salah satunya, kata dia, penyediaan sistem operasional antara lain pengangkutan kargo menggunakan pesawat penumpang. Selanjutnya peningkatan pembatasan daya angkut penumpang atau load factor menjadi 70 persen.

Baca juga : Liga Italia, Napoli dan Atalanta Masih Mulus

Selain itu, Kemenhub juga telah memberikan relaksasi terkait pendapatan negara bukan pajak (PNBP) berupa penetapan kembali jatuh tempo PNBP bagi maskapai. "Lalu, relaksasi stimulus insentif PPh pasal 21, pasal 23, dan pasal 25 sesuai peraturan menteri keuangan," ujarnya. 

Namun, kata Novie, operator penerbangan masih butuh dukungan stimulus tambahan. Dua usulan stimulus tambahan, sumber dananya bisa berasal dari pemanfataan stimulus pariwisata untuk diskon tarif pesawat udara yang tidak jadi dilaksanakan. 

Baca juga : China Tancap Gas Benahi Ekonomi

"Selain itu, operator penerbangan mengharapkan perubahan sementara sistem deposit permbelian avtur menjadi sistem kuota," jelasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.