Dark/Light Mode

Bisnis Makanan di Masa PSBB

Rabu, 13 Mei 2020 01:40 WIB
Ngopi - Bisnis Makanan di Masa PSBB
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Sepanjang masa Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) sejak pertengahan April lalu, hampir sebagian besar waktu bekerja saya habiskan di rumah. 

Biasanya saya memantau perkembangan berita melalu jumpa pers virtual yang digelar beberapa kementerian dan lembaga (K/L) tempat saya bertugas. Setelah kerjaan beres, bingung mau ngapain. Paling browsing internet atau sekadar nonton YouTube. 

Di awal PSBB masih biasa, tapi lama-lama bosan juga. Karena saya hobi makan, jadilah iseng-iseng bikin masakan kesukaan, setelah sebelumnya berbelanja bahan masakan di mini market terdekat. Awalnya, masakan yang di bikin hanya untuk konsumsi sendiri. Tapi, kok sepertinya bisa jadi potensi bisnis di masa PSBB. 

Baca juga : Kondisi Penjaringan Motor di Simpang UI

Akhirnya, saya coba diskusikan dengan istri yang kebetulan juga work from home. Tanpa banyak debat, nyonya langsung meng-iya-kan. Bak CEO perusahaan, kita mulai menganalisis konsep makanan yang akan kita pasarkan, siapa target marketnya, berapa harga yang akan kita lempar ke pasar dan bagaimana distribusi pemasarannya. 

Akhirnya, dipilihlah jenis makanan milenial, seperti steak, spaghetti hingga minuman kopi kekinian, kita pakai brand MakanMinum. Simpel, karena semua orang butuh makan dan minum. Lantaran masih dalam masa PSBB, pemasaran kita lakukan secara online melalui platform makanan di salah satu aplikasi ojek online. 

Pembuatan makanan juga masih dilakukan di rumah. Tanpa menyewa tempat untuk berjualan. Terkadang, driver online sampai bingung karena menjemput pesanan di rumah, bukan di restoran. 

Baca juga : Kembang Turi Putih

Tidak di sangka, peminat MakanMinum cukup banyak. Mulai dari makanan hingga minuman kita laris manis. Tak puas diri, saya dan istri coba kembangkan menu lainnya, agar pelanggan tidak bosan. Hampir setiap minggu kita keluarkan menu baru sambil menganalisa kesukaan konsumen. Untuk menu yang terlihat kurang disukai, kita ganti dengan menu baru lainnya. 

Masuk bulan Ramadan, pesanan makin ramai. Khususnya jam-jam jelang berbuka puasa ataupun setelah sholat tarawih. Namun, di bulan puasa, pesanan minuman sedikit menurun. Mungkin karena masyarakat biasanya membuat minuman sendiri untuk berbuka puasa. Tapi untuk makanan berat, pesanan terus mengalami peningkatan. 

Rencananya, jika pandemi corona ini sudah berakhir, bisnis ini akan saya kembangkan dengan membuka tempat di pinggir jalan. Agar tidak menggangu pekerjaan, akan kita rekrut karyawan juga. Mudah-mudahan corona cepat berlalu, Amin.

Baca juga : Berpikir Kondisi Terburuk

Novalliandy, Wartawan Rakyat Merdeka

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.