Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Maksimalkan PEN

Bappenas Pede Relaksasi PSBB Bisa Kurangi PHK

Sabtu, 11 Juli 2020 06:40 WIB
Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa
Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas percaya diri (pede) relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai berdampak positif bagi ekonomi. Salah satunya mengurangi jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Bahkan, Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga dapat menahan peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional di tahun 2021. 

Pelaksana tugas (Plt) Kasubdit Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Kementerian PPN/ Bappenas, M Firman Hidayat menerangkan, relaksasi PSBB mendorong terjadi peningkatan aktivitas perekonomian. Yang akhirnya mampu mengurangi gelombang PHK dalam beberapa bulan ke depan. 

Baca juga : Pede Tak Pengaruhi Suara, PKB Dukung Istri Bupati

“Meski ekonomi mulai bergerak, tapi kapasitasnya tidak akan kembali 100 persen normal seperti sebelum pandemi. Sehingga potensi PHK masih tetap ada,” kata Firman. 

Sebelumnya, Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa juga mengkhawatirkan terjadi peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia akibat pandemi. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional berpotensi mencapai 10,7 juta sampai 12,7 juta orang di tahun 2021. 

“Dikhawatirkan pada 2021 pengangguran sampai 10,7 juta sampai dengan 12,7 juta orang,” kata Suharso belum lama ini. 

Baca juga : PSI Mau Lobi ke Pemerintah

Data Bappenas menyebutkan, pandemi berdampak pada peningkatan jumlah penganggur, akibat penambahan lapangan kerja sangat terbatas dan cenderung menyusut. 

Bappenas memperkirakan pada tahun ini jumlah pengangguran akan bertambah sekitar 4-5,5 juta orang dibandingkan 2019. Sedangkan tahun depan, jumlah pengangguran diperkirakan akan meningkat sekitar 10,7-12,7 juta orang. 

“Sektor yang paling banyak kehilangan pekerja adalah perdagangan, industri manufaktur, konstruksi, jasa perusahaan, akomodasi, makanan dan minuman,” terang Suharso. 

Baca juga : Digelar Desember, Pilkada Bisa Kuras Uang Negara

Meski begitu, Bappenas telah menyusun strategi kebijakan untuk menurunkan tingkat pengangguran selama pandemic. Antara lain memulihkan ekonomi untuk menciptakan lapangan melalui industri manufaktur, pariwisata, investasi, penumbuhan kewirausahaan, pembangunan infrastruktur sederhana di pedesaan berbasis padat karya. 

Kebijakan berikutnya, yakni mewujudkan angkatan kerja yang berkualitas dan produktif melalui sistem perlindungan sosial, sistem kesehatan, reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi untuk meningkatkan kualitas serta relevansi, peningkatan peran dan kerja sama industri/swasta. 

“Kami juga berharap program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dapat menahan peningkatan TPT di tahun 2021. Pasalnya dengan anggaran sekitar Rp 695,2 triliun, sebagian besar ditujukan untuk dukungan usaha,” ujarnya. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.