Dark/Light Mode

Daya Juang Rendah Jadi Kendala

10 Tahun Cuma 1 Persen Usaha Mikro Yang Naik Kelas

Kamis, 21 Februari 2019 14:26 WIB
Usaha mikro belum beranjak menjadi pengusaha besar. Banyak faktor penyebabnya. Salah satunya soal daya juang. (Foto : istimewa)
Usaha mikro belum beranjak menjadi pengusaha besar. Banyak faktor penyebabnya. Salah satunya soal daya juang. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertumbuhan jumlah UMKM yang tinggi masih tak sebanding dengan jumlah usaha kecil yang naik kelas. Cara berpikir yang masih kolot, dinilai menjadi salah satu kendala.

Dari data Kementerian Koperasi dan UKM, diketahui sebesar 99 persen industri Indonesia memang ditopang oleh UMKM, dengan total 62 juta unit yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Menurut praktisi dan pengamat wirausaha dari Universitas Indonesia (UI) Dewi Meisari Haryanti, potensi UMKM yang sangat besar belum bisa menjadi patokan sektor ini sudah tumbuh dengan baik. Karena berdasarkan hasil studinya selama 10 tahun terakhir menunjukkan, dari 99 persen usaha mikro yang ada, cuma 1 persen yang naik kelas menjadi usaha kecil.

Baca juga : Bos BI Tak Patah Arang

“Jumlah itu sangat kecil, terjadi keterlambatan selama 10 ta- hun, hanya sedikit sekali jumlah mikro yang naik jadi usaha kecil di Indonesia. Artinya, cuma 0,01 persen jumlah unit usaha yang tumbuh dalam jangka waktu yang lama,” katanya saat menjadi narasumber diskusi wirausaha sekaligus peluncuran Gojek Wirausaha di Jakarta, kemarin.

Berkaca pada Eropa, kata Dewi, unit usaha di sana mencapai 60 juta usaha dan usaha besar 5 ribu, atau sekitar 0,2 persennya. Kalau Indonesia mau tumbuh, minimal standarnya seperti itu, berarti harus ada sekitar 140 ribu usaha mikro yang tumbuh menjadi kecil, menengah atau besar sekaligus.

“Harusnya bisa lima tahun lagi kalau akademisi, bisnis dan government (ABG) bergabung, maka bisa tercapai 0,2 persen UMKM besar tumbuh dari mikro. Karena Indonesia ini gudangnya pasar dan UMKM. Yang parahnya lagi, impor kita lebih besar dari ekspor dibandng Vietnam, yang justru ekspor mereka lebih besar dari Indonesia,” cetus wanita yang menjabat sebagai Project Leader UKM. co.id yang merupaka program kerja UKM Center UI ini.

Baca juga : Bawaslu Larang Lurah, RT dan RW Jadi Tim Pemenangan Pileg

Ia melanjutkan, masalah cara berpikir (mindset) para pelaku usaha mikro masih menjadi kendala utama. Pasalnya, banyak UMKM yang hanya berani menargetkan usahanya bisa ber- tahan, namun takut untuk naik ke level yang lebih tinggi. Mental berjuang kebanyakan orang Indonesia, kata Dewi, masih kurang. “Itu yang mesti diubah, dan memang tidak mudah. Harus diberikan pemahaman, pelatihan dan edukasi yang lebih aktif dari semua pihak. Tak hanya mindset, pemahaman soal teknologi yang belum terjamah juga masih menjadi kendala,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Plt Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Slamet Santoso menuturkan, sebagai fasilitator, pemerintah menjembatani berbagai pihak yang mempunyai kepedulian terhadap UMKM untuk bertumbuh. Pemerintah sendiri sebenarnya memiliki Program 8 Juta UMKM Go Online.

“Berharap marketplace yang ada menjadi motor utama peng- gerak kerja sama, dan ini telah dilakukan dengan enam mar- ketplace termasuk Gojek dan Go-Food, di mana sudah ada 250 merchant on boarding go digital, grebek pasar yang didorong jualan lewat Go-food,” katanya.

Baca juga : Bidik 1 Juta Ton Kargo, Angkasa Pura II Gaet My Indo Airlines Cargo Freighter

Selain Go Online, juga ada target 500 digitalisasi pasar tradisional. Harapannya, tahun ini target bisa dipenuhi. “Tugasnya, bagaimana mengubah mindset dari analog ke digital. Ada yang bilang melayani customer saja sudah kewalahan di Tanah Abang, apalagi online. Itu yang cukup berat,” akunya. [DWI]

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :