Dark/Light Mode

Sukses Uji Coba Pengolahan 100 Persen Minyak Sawit Jadi Green Energy

Pertamina Siap Produksi D-100 Pertama di Indonesia

Rabu, 15 Juli 2020 19:47 WIB
Sukses Uji Coba Pengolahan 100 Persen Minyak Sawit Jadi Green Energy Pertamina Siap Produksi D-100 Pertama di Indonesia

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) kembali mencatat capaian positif dan memperkuat komitmen inovasi berkelanjutan dengan sukses mengolah Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) 100% yang menghasilkan produk Green Diesel (D-100) mencapai 1.000 barel per hari di fasilitas existing Kilang Dumai.

RBDPO adalah minyak kelapa sawit atau CPO yang telah diproses lebih lanjut sehingga hilang getah, impurities dan baunya.

Uji coba pengolahan produksi yang dilakukan pada 2 - 9 Juli 2020 tersebut merupakan ujicoba ketiga setelah sebelumnya melakukan uji coba mengolah RBDPO melalui co-processing hingga 7.5% dan 12,5%.

Keberhasilan tersebut mendapat dukungan penuh Pemerintah melalui kunjungan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ke Unit DHDT Refinery Unit (RU) II Dumai Rabu (15/7) sekaligus menerima contoh produk D-100 dari Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Baca juga : Pertamina Siap Produksi D-100 Pertama di Indonesia

Dalam kunjungannya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, hal ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk mengawal implementasi Program Bahan Bakar Nabati (BBN). Dalam rangka mengoptimalkan sumber daya alam yang berlimpah di Indonesia, khususnya kelapa sawit. Sehingga  akan meningkatkan kesejahteraan para petani.

“Saya mengucapkan selamat kepada rekan-rekan di Pertamina, khususnya di Kilang Dumai yang telah membuktikan bahwa kita mampu. Keberanian yang diambil Pertamina ini luar biasa. Prosesnya sejak tahun 2019 sampai hari ini juga sangat cepat. Kita sama-sama bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan anak negeri. Pemerintah akan selalu mengawal Pertamina,” kata Jokowi. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga mengapresiasi dukungan pemerintah kepada Pertamina, untuk mewujudkan produk bahan bakar dengan menyerap bahan baku dalam negeri. Dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan ketahanan energi nasional.

“Terima kasih kepada lemerintah dan seluruh pihak terkait, atas dukungan penuhnya kepada Pertamina. Uji coba ini menunjukkan, dari sisi kilang dan katalis kita sudah siap. Selanjutnya, kita perlu memikirkan, agar sisi keekonomiannya juga dapat tercapai,” kata Nicke.

Baca juga : BNI Satukan Energi Optimis untuk Indonesia

Hadirnya inovasi yang menghasilkan produk green energy tersebut telah menjawab tantangan energi yang lebih ramah lingkungan. Sekaligus tantangan penyerapan minyak sawit, yang saat ini produksinya mencapai angka 42 hingga 46 Juta Metric Ton dengan serapannya sebagai FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sekitar 11.5 %.

Pada saat yang bersamaan, di kilang Plaju, Pertamina juga akan membangun unit green diesel dengan kapasitas produksi sebesar 20.000 barel per hari.

“Hal ini membuktikan bahwa secara kompetensi dan kapabilitas Pertamina pada khususnya dan anak negeri pada umumnya memliki kemampuan dan daya saing dalam menciptakan inovasi, terbukti bahwa kita mampu memproduksi bahan bakar reneawable yang pertama di Indonesia dan hasilnya tidak kalah dengan perusahaan kelas dunia,”tambahnya.

Pengolahan RBDPO menjadi D-100 di kilang Dumai, lanjutnya, dapat direaksikan dengan bantuan katalis dan gas hidrogen untuk menghasilkan product Green Diesel.

Baca juga : Sudah Naik 10 Persen, Konsumsi BBM Pertamina Mulai Merangkak di Era New Normal

“Katalis yang digunakan adalah Katalis Merah Putih yang produksi putra putri terbaik bangsa di Pertamina Research and Technology Centre bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung,” tandas Nicke. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.