Dark/Light Mode

PLTU Indramayu Sukses Uji Coba Pellet Kayu Untuk Energi Baru Terbarukan

Minggu, 19 Januari 2020 07:09 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Indramayu. (Fazry/RMco)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Indramayu. (Fazry/RMco)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) kembali melakukan uji coba penggunaan pellet kayu sebagai campuran batu bara untuk menghasilkan listrik. Kali ini, uji coba dilakukan di wilayah kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Indramayu.

Sebelumnya, PJB secara bertahap mulai menggunakan pellet kayu/wood pellet bersama batu bara dalam memproduksi listrik di sejumlah PLTU, salah satunya di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur. 

Penggunaan biomassa pellet kayu ini merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

General Manager PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) UBJOM Indramayu, Ubaedi Susanto menjelaskan bahwa setiap hari PLTU Indramayu rata-rata membutuhkan 4.000 ton batubara per unit, sehingga total jika 3 unit beroperasi kebutuhan mencapai 12.000 ton.

Dengan pemanfaatan pellet diharapkan dapat menurunkan penggunaan batubara. Inovasi ini juga bisa mengurangi sampah dan emisi yang saat ini masih menjadi masalah di beberapa daerah.

Baca juga : PLTU Indramayu Bidik Proper Emas Dari Kementerian LHK

"Saat ini masih tahapan ujicoba. Kemarin kami coba mencampurkan 5 persen pellet, dan hasilnya cukup memuaskan," tutur Ubaedi di PLTU Indramayu, Sabtu (18/01/2020).

PLTU Indramayu, merupakan pembangkit listrik tenaga uap yang berdiri di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. 

Pembangkit listrik yang dikelola oleh anak usaha PLN, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) memiliki total kapasitas energi sebesar 3x330 megawatt (MW).

Energi yang dihasilkan pembangkit ini mampu menyuplai listrik di wilayah Jawa dan Bali. Sejak 10 tahun lalu, PLTU Indramayu dikenal sebagai objek vital nasional, yang menyuplai energi listrik untuk Jawa dan Bali, utamanya kawasan Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Sekretaris Perusahaan PT PJB, Muhammad Bardan, menjelaskan dalam tahap awal implementasi CoFiring biomassa ditentukan maksimal 5 persen dari kebutuhan energi total.

Baca juga : AP II Luncurkan Sistem Nilai Real Time Untuk Layanan Bandara

Sasaran inovasi penggunaan pellet ini untuk mengEBTkan PLTU, karena secara komersial pellet diakui masih belum ekonomis.

Disebutkan, sejauh ini, untuk Co Firing biomass pellet yang telah dilakukan secara on line di pembangkit PLTU Paiton 2x400MW sebesar 3 sampai dengan 5 persen total batubara yang di gunakan.

Penggunaan biomass tersebut dikorelasikan dengan energi terbarukan 3 sampai dengan 5 persen, kapasitas pembangkit sebesar 12 sampai dengan 20 MW, dengan kapasitas masing-masing pembangkit 400 MW.

"Untuk pengoperasian secara rutin menunggu regulasi harga jual listrik biomass," tutur M Bardan kepada RMco, Minggu (19/1/2020).

Ditegaskan, PJB juga akan melakukan uji coba di PLTU Batubara yang dioperasikan di luar Jawa dengan cangkang sawit, dimana disekitar lokasi pembangkit terdapat banyak lokasi perkebunan sawit.

Baca juga : PGN Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Jakarta

Saat ini, pembangkit yang dioperasikan dan dipelihara oleh PJB di Pulau Jawa adalah, PLTU Paiton 1 - 2 , 2 x 400 MW, PLTU Paiton 9, 660 MW, PLTU Pacitan 2 x 315 MW, PLTU Rembang 2 x 315 MW, PLTU Indramayu 3 x 330 MW dan PLTU Tanjung Awar Awar 2 x 350 MW.

Ditegaskan, PJB tentu akan mendukung upaya PT PLN untuk meningkatkan bauran energi EBT menuju pembangkit yang lebih ramah lingkungan.

Uji coba co-firing RFD (Pellet RFD sebagai bahan substitusi bahan bakar) dengan batubara juga pernah dilakukan di PLTU Jeranjang, yang dikelola oleh Anak Perusahaan PLN (Persero), PT Indonesia Power.

Uji coba dilakukan pada 19-20 Februari 2019, pada beban 25 MW. Hari pertama uji operasional dan hari kedua uji stabilitas selama 5 jam. 

Hasil uji coba menunjukan hasil yang positif, dimana sebagian besar parameter operasi dalam batas aman dan emisi gas buang yang didapat juga dalam batas normal. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.