Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Fauzi Ichsan Bicara Resep Tangkal Resesi

Putar Uang dan Jangan PHK

Jumat, 17 Juli 2020 06:30 WIB
Ekonom Senior Fauzi Ichsan di acara Ngopi Pagi yang disiarkan secara virtual oleh Rakyat Merdeka, Kamis (16/7). (Foto: Istimewa)
Ekonom Senior Fauzi Ichsan di acara Ngopi Pagi yang disiarkan secara virtual oleh Rakyat Merdeka, Kamis (16/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Corona (Covid-19) membuat banyak negara berada di ujung jurang resesi ekonomi. Semuanya berlomba-lomba mencari resepnya bisa keluar dari krisis ekonomi dan kesehatan ini.

“Tanya orang, 3 bulan lagi gelap. Tanya pengusaha, wah 3 bulan lagi gelap. Tanya orang-orang di pemerintahan, wah 3 bulan lagi lebih gelap lagi,” kata Direktur Rakyat Merdeka Kiki Iswara, yang pada pagi kemarin, memandu acara Ngopi Pagi. Topik kemarin membahas “Resep Menangkal Resesi Ekonomi.”

Baca juga : Hemaviton Berikan Donasi ke RS Bhayangkara di Surabaya dan Bandung

Adalah Ekonom Senior Fauzi Ichsan yang didaulat sebagai narasumber untuk mengupas topik pelik ini. Seperti biasa, sebagai tandemnya, Ngopi Pagi juga ditemani 2 wartawan senior: Ratna Susilowati dan Budi Rahman Hakim.

Di awal paparannya, Fauzi mengakui, resesi ekonomi kali ini berbeda dengan resesi-resesi yang pernah terjadi sebelumnya. Termasuk resesi ekonomi teranyar, 2009 di Amerika Serikat. Maupun krisis besar yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998.

Baca juga : Anies, Ganjar dan Emil Tenggelamkan Prabowo

Jika resesi konvensional, biasanya parsial, resesi ekonomi saat ini ter jadi merata di seluruh dunia. Tidak terkecuali negara adi kuasa sekali pun. Selain itu, pendekatannya juga berbeda. Karena tidak hanya menghantam ekonomi, tapi juga kesehatan. Sehingga, dilematis.

Pemerintah dihadapkan pada dua kepentingan yang berbeda: stimulus ekonomi atau kebijakan kesehatan masyarakat. Di satu sisi, kata dia, otoritas kesehatan masyarakat menekankan pentingnya cara agar pandemi ini tidak terus meluas dengan cara agresif. Antara lain dengan menerapkan lockdown, sosial distancing atau PSBB. “Yang otomatis membekukan aktivitas ekonomi,” terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.