Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pulihkan Ekonomi
Basuki Percepat Realisasi Belanja Infrastruktur 2020
Selasa, 28 Juli 2020 09:18 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat realisasi belanja infrastruktur tahun ini. Langkah itu dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi di masa pandemi.
“Saya sudah kumpulkan seluruh Dirjen untuk mempercepat realisasi fisik dan keuangan, karena pada anggaran 2020, APBN merupakan instrumen yang kini sangat diharapkan untuk pemulihan ekonomi nasional dalam kondisi pandemi Covid-19,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono di Jakarta.
Saat ini, PUPR telah melakukan realokasi program dan anggaran Tahun Anggaran (TA) 2020 dan refocussing kegiatan untuk mendukung percepatan penanganan corona.
Dari besaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2020 sebesar Rp 120,2 triliun, mengalami target realokasi anggaran sebesar Rp 44,58 triliun sehingga pagu menjadi sekitar Rp 75,63 triliun.
Baca juga : Ringankan Debitor Di Saat Pandemi, OJK Bakal Perpanjang Restrukturisasi Kredit
“Saat ini sudah dilakukan realokasi Rp 37,3 triliun, sehingga pagu sementara Rp 82,9 triliun dan proses realokasi anggaran masih terus berjalan secara bertahap,” ujarnya.
Hingga akhir semester pertama tahun 2020, lanjut Basuki, penyerapan keuangan belanja infrastruktur Kementerian PUPR sebesar 32,4 persen atau senilai Rp 26,9 triliun dari total pagu TA 2020 sebesar Rp 82,9 triliun. Sementara untuk kemajuan pembangunan fisik sebesar 31,61 persen.
Selanjutnya, penyerapan keuangan maupun realisasi fisik pada semester pertama TA 2020 secara persentase lebih baik dari periode sama pada TA 2019 lalu, sekitar 25 persen.
“Kemajuan penyerapan anggaran tahun ini lebih cepat dari tahun 2019. Hal ini tidak terlepas dari sistem lelang dini yang dilakukan Kementerian PUPR.
Baca juga : Pulihkan Ekonomi, BI: Negara G20 Sepakat Tingkatkan Kerja Sama
Proses lelang untuk proyek tahun 2020, sudah dilakukan sejak November tahun 2019, dengan total jumlah paket untuk TA 2020 sebanyak 6.108 paket senilai Rp 58,8 triliun (termasuk Multiyears contract atau MYC lanjutan 643 paket senilai Rp 16,9 triliun),” kata Basuki.
Tercatat hingga Juli, progres paket yang terkontrak sebanyak 4.685 paket atau 81,27 persen dengan nilai Rp 47,8 triliun terdiri dari paket MYC, MYC baru dan Single Years Contract (SYC).
Sebanyak 938 paket senilai Rp 7,6 triliun, 13 persen masih dalam proses lelang dan sisanya 485 paket senilai Rp 3,4 triliun atau 5,73 persen masih belum proses lelang.
“Anggaran PUPR utamanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia. Di antaranya, meningkatkan konektivitas antar wilayah, membangun dari pinggiran, ketahanan pangan dan air serta meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas perumahan dan permukiman,” tegas Basuki.
Baca juga : Jatim Bakal Agresif Incar Wisatawan Domestik
Dia juga menyebut, belanja anggarannya diharapkan dapat berkontribusi langsung pada percepatan penanganan dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid -19, seperti mengurangi angka pengangguran dan menjaga daya beli masyarakat.
“Salah satu program yang menjadi prioritas adalah melalui Program Padat Karya Tunai (cash for work) yang dilaksanakan di 23.392 lokasi di seluruh Indonesia,” tegasnya. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya