Dark/Light Mode

Resesi Ekonomi

Singapura Sakit, Kita Bisa Ketularan

Rabu, 15 Juli 2020 06:48 WIB
Ilustrasi mata uang Singapura dan mata uang Indonesia. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi mata uang Singapura dan mata uang Indonesia. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - SINGAPURA resmi jatuh ke jurang resesi. Dua kuartal berturut-turut, pertumbuhan ekonomi negeri Merlion itu, tumbuh minus. Kejatuhan ekonomi Singapura tak boleh dianggap remeh pemerintah. Selain dekat secara geografis, Singapura jadi investor terbesar kita. Karena itu, jika Singapura sakit, kita juga terancam bisa ketularan.

Anjloknya ekonomi Singapura sudah terasa sejak corona menyerang. Bisnis dan ritel terpukul akibat penerapan kebijakan karantina wilayah atau lockdown.

Di kuartal I, dampaknya mulai terasa. Perpanjangan karantina wilayah makin membuat ekonomi Singapura terpukul. Data yang dirilis Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura kemarin, ekonomi tumbuh minus 41,2 persen.

Data resmi menunjukkan produk domestik bruto (PDB) Singapura pada kuartal II-2020 menciut 12,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Melorotnya perdagangan global telah menimpa sektor manufaktur Singapura yang bergantung pada ekspor.

Baca juga : Jokowi Dorong Kementerian Segera Belanjakan Anggaran

Sementara aktivitas industri konstruksi mandek dan para peritel menyaksikan jatuhnya taraf penjualan dalam laju ekstra cepat. Ini adalah penurunan paling parah.

Sejumlah pejabat menyebut resesi ini bakal menjadi resesi terburuk sejak Singapura merdeka dari Malaysia pada 1965. Kabar ini tentu sangat mengejutkan. para ekonom dan pelaku usaha.

Sejak awal Singapura sudah diprediksi banyak kalangan akan terkena resesi. Hanya saja, tak menyangka bisa sedalam ini. Angka-angka yang muncul lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya.

Survei Reuters misalnya, memprediksi ekonomi Singapura anjlok di angka 37 persen. Bagi Singapura, resesi ini bukan yang pertama. Pada 1985, negeri Lee Kwan Yew ini pernah terkena resesi. Kuartal I dan II tumbuh minus 1,2 dan 3,8 persen. Namun dengan cepat ekonomi mereka pulih. Pada kuartal III ekonominya sudah bisa bangkit dan mencatatkan pertumbuhan 3,8 persen.

Baca juga : Beneran Nih Sekat GoRide Bisa Cegah Penularan Corona?

Sejak saat itu, ekonomi Singapura terus melesat meski dilanda berbagai masalah. Bahkan saat krisis ekonomi 98. Ekonomi Singapura juga pernah anjlok saat krisis keuangan pada 2008.

Sejumlah ekonom meminta pemerintah tidak meremehkan dampak anjloknya ekonomi Singapura. Pasalnya, Singapura memegang peran penting dalam ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Hubungan Singapura dengan Indonesia juga sangat berdekatan secara ekonomi. Khususnya investasi dan perdagangan.

Menurut catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Singapura adalah penyumbang nomor satu aliran investasi di Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir. Pada kuartal I-2020, setidaknya ada 2,7 miliar dolar uang orang kaya Singapura yang masuk ke Indonesia.

Setahun sebelumnya, total investasi yang masuk mencapai 6,5 miliar dolar AS atau mencapai 23,1 persen dari total investasi yang masuk. Singapura selalu mengalahkan Jepang dan China dalam urusan investasi.

Baca juga : Telkomsel Luncurin Paket Khusus Kuota Buat Relawan Covid-19

Direktur Eksekutif CORE Mohammad Faisal berharap, pemerintah bersiaga menghadapi kasus ini. Menurut dia, Indonesia pasti akan merasakan dampak resesi Singapura. Pasalnya, Singapura merupakan negara tujuan ekspor non-migas terbesar kelima dan merupakan yang terbesar di ASEAN.

Dengan terperosoknya Singapura ke jurang resesi, Faisal menyebut, otomatis negeri tersebut akan fokus pada pemulihan ekonomi domestik dan menahan laju perdagangan Internasional.

Ekonom Indef, Tauhid Ahmad menyebut, meluasnya pertumbuhan ekonomi Singapura akan berdampak pada investasi. Para investor, menurutnya, akan menahan investasi ke luar negeri. Dalam hal ini Batam sebagai tujuan investasi investor Singapura yang akan paling terpukul.

Dampak lain juga adalah pariwisata. Wisata dari Singapura dengan ekonomi melemah itu akan berdampak karena pintu masuk dari Batam ke Singapura. “Dalam hal belanja itu dampaknya cukup besar," pungkasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.