Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Terpukul Covid-19, Pengembangan Energi Terbaru Mandek

Rabu, 29 Juli 2020 13:29 WIB
SekJen DEN, Djoko Siswanto
SekJen DEN, Djoko Siswanto

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Energi Nasional (DEN) akan menggenjot pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di tahun depan. 
 
Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto mengatakan, pandemi corona menyebabkan pelaksanaan EBT terhambat. Terlebih lagi harga minyak dan gas bumi yang anjlok membuat pengembangan energi bersih semakin sulit.

"Memang sangat berat untuk kembangkan itu. Tapi kami tidak menyerah untuk mengembangkan EBT. Kami terus membuat program kegiatan dan terus membiayai itu," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sejauh ini, realisasi bauran EBT pada tahun lalu, baru mencapai 9,15 persen dari target 12 persen. Hal itu terjadi karena penggunaan energi fosil seperti minyak dan gas bumi masih mendominasi.

Baca juga : Lawan Covid-19, Vietnam Kembangkan Vaksin dan Bikin Alat Tes Kilat

Djoko mengklaim, porsi bauran EBT dalam lima tahun terakhir sebenarnya terus meningkat. Ia optimistis bauran EBT bisa mencapai 23 persen pada 2025.

Salah satu upaya untuk mencapai target tersebut dengan meningkatkan eksplorasi panas bumi.

"Kami juga akan kembangkan EBT dari angin, dan micro hydro. Kami terus membuat pengembangan bauran energi," ungkapnya.

Baca juga : Transformasi, PLN Dorong Penggunaan Energi Ramah Lingkungan

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan, untuk mengejar bauran energi sebesar 23 persen pada 2025 cukup sulit. Karena, program 35 ribu megawatt mayoritas 90 persen masih bersumber dari batu bara.

"Kecuali pemerintah gencar meningkatkan seperti B30 dan D100 untuk berjalan secara maksimal. Pertamina juga akan menyiapkan avtur dengan bahan bakar nabati, nanti bensin pun akan menggunakan dari bahan bakar nabati," jelasnya.

Terkait EBT, Kementerian ESDM mendorong agar peraturan presiden (perpres) EBT segera disahkan. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.