Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sandiaga Minta Entrepreneur Berinovasi Cepat di Tengah Pandemi

Kamis, 30 Juli 2020 21:44 WIB
Pengusaha nasional Sandiaga Uno (Foto: Instagram/sandiuno)
Pengusaha nasional Sandiaga Uno (Foto: Instagram/sandiuno)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengusaha Sandiaga Uno melihat, ekonomi Indonesia dari hari ke hari semakin merosot sejak covid-19 melanda. Meski begitu, mantan Wakil Gubernur DKI ini meminta masyarakat tidak menyerah. Menurutnya, terdapat sejumlah peluang usaha di tengah segala keterbatasan yang dihadapi saat ini. 

"Pada masa pandemi ini bagaimana kita berinivasi secara cepat dan mampu menjawab tantangan yang kita hadapi," ungkap Sandi dalam teleconference Seremoni Penerjunan KKN Muhammadiyah Mengajar 2020 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (30/7).

Dia menjelaskan, inovasi itu harus terus hadir pada setiap langkah para enterpreneur. Bukan hanya pada masa pandemik, tapi setiap enterprenuer ditegaskannya harus selalu dapat berpikir cepat dan berinovasi di segala situasi.

Baca juga : Menjaga Kesehatan Gigi di tengah Pandemi

Hal tersebut, katanya, termasuk dalam sikap Nabi Muhammad SAW, yakni siddiq yang berarti jujur, berkata benar. Amanah atau bisa dipercaya. Menjalankan sebaik mungkin apa yang diamanatkan kepadanya. Fathanah yang artinya cerdas atau pandai. Tabligh yang berarti menyampaikan.

Sikap Nabi Muhammad SAW itu, diungkap Sandi, mengajarkan umat muslim untuk dapat mengkaji setiap peluang yang ada guna memperbaiki tatanan kehidupan, terutama tatanan ekonomi. Terlebih kondisi ekonomi bangsa kini dalam keadaan yang memprihatinkan. Semua indikator ekonomi dipaparkannya menurun drastis. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama kuartal pertama hanya sebesar 2,97 persen. Sementara, prediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua diprediksi negatif.

"Berarti kalau kita masuk ke teritori negatif, dua periode kuartal kita pertumbuhannya turun menunjukkan bahwa kita berada dalam technical recession atau secara teknis kita masuk ke zona resesi. Ini yang tentu sangat kita khawatirkan karena lapangan kerja semakin sulit didapat, mata pencaharian semakin hilang, dan jumlah orang yang terkena PHK semakin meningkat," tambahnya.

Baca juga : Olahraga Sehat di Tengah Korona

Di sisi lain, lanjutnya, biaya hidup semakin membebani, mulai dari pangan hingga biaya listrik, termasuk biaya kuota internet dan pulsa. Fenomena tersebut harus menjadi landasan dalam berpikir untuk mencari solusi, bukan menjadi bagian dari permasalahan.

Sebab, Indonesia adalah pasar terbesar di ASEAN untuk produk-produk pertanian, produk barang konsumsi. Bahkan, nilai transaksi penjualan online atau e-commerce di Indonesia telah mencapai 21 miliar dolar AS, terbesar di ASEAN. Namun sayang, seluruh produk dalam e-commerce justru didominasi komoditas dari negara China.

Hal ini, ditegaskan Sandi, merupakan pekerjaan rumah yang harus dihadapi bersama, baik pemerintah maupun kalangan pengusaha. Sehingga ekonomi bangsa bisa lebih mandiri di masa depan. "Karena barang-barang kita 99 persen didominasi oleh UMKM dan lapangan pekerjaan sekarang yang sulit didapat ternyata 97,3 persen beralih kepada UMKM. Dan yang membuat kita tercengang ekonomi indonesia justru bukan dikontribusi oleh usaha-usaha besar milik pemerintah, tapi oleh usaha mikro kecil menengah, berarti kita harus benahi dulu UMKM-nya untuk bisa memperbaiki ekonomi kita," tegasnya.

Baca juga : Di Webinar TMP, Teten Beberkan Strategi Bantu UMKM di Tengah Pandemi

Menurutnya, banyak sektor yang terdampak Covid-19, terlebih kini jumlah kasus positif Covid-19 kini mencapai lebih dari 100.000 juga memprihatinkan. Seluruh usaha, mulai usaha yang sangat besar sampai dengan usaha mikro terkena dampaknya. Begitu juga dengan usaha bidang hiburan serta usaha pusat perbelanjaan dan perhotelan. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.