Dark/Light Mode

Di Webinar TMP, Teten Beberkan Strategi Bantu UMKM di Tengah Pandemi

Senin, 27 Juli 2020 11:35 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menjadi pembicara Webinar Nasional Ketiga Taruna Merah Putih (TMP), Minggu malam (26/7). (Foto: Dok. TMP)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menjadi pembicara Webinar Nasional Ketiga Taruna Merah Putih (TMP), Minggu malam (26/7). (Foto: Dok. TMP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi nasional. Di tengah pandemi, menyelamatkan UMKM sama dengan menyelamatkan ekonomi nasional. 

Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menjadi pembicara dalam Webinar Nasional Ketiga Taruna Merah Putih (TMP) dengan tema "Penguatan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19", Minggu malam (26/7). Webinar dipandu Sekjen DPP TMP Restu Hapsari. Selain Teten, hadir juga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua Umum BPP HIPMI Mardani Maming, Founder E Tani Davyn Sudirdjo, serta petani dan peternak muda Rayndra Syahdan M.

Teten menjelaskan tiga permasalahan utama yang dihadapi UMKM di tengah pandemi. Yaitu permintaan yang turun (22,90 persen), distribusi terhambat (20,01 persen), dan permodalan (19,93 persen). Sementara itu, sektor usaha paling terdampak adalah pedagang besar dan eceran (40,92 persen), penyedia akomodasi dan makan minum (26,86 persen), serta industri pengolahan (14,25 persen).

Baca juga : Cuma Garuda, BUMN Yang Potong Gaji di Tengah Pandemi

Akibat pandemi, sebanyak 50 persen UMKM menutup usahanya. Sedangkan 50 persen sisanya harus beroperasi dengan kondisi omzet yang menurun drastis pada Maret dan April. 

Teten menjelaskan, kondisi finansial UMKM di Indonesia mengalami penurunan serius pada modal kerjanya. Sebanyak 88 persen usaha mikro dilaporkan tidak memiliki tabungan dan kehabisan uang di masa pandemi. Akses kepada pembiayaan formal terbatas, dan 39 persen UMKM menggantungkan keuangannya dari pinjaman saudara dekat. 

"Sementera itu, lebih dari 60 persen UMKM di Indonesia melakukan pengurangan pekerja, terutama pada sektor bisnis manufaktur. Sedangkan lebih dari 50 persen usaha menengah tetap dapat menjaga jumlah karyawannya," ungkap Teten.

Baca juga : Bamsoet Harap ICMI Lahirkan Banyak Pemimpin di Tengah Pandemi Covid-19

Dalam pemulihan ekonomi nasional, pemerintah mendukung UMKM dengan sejumlah langkah. Pertama, penundaan dan subsidi bunga bagi UMKM yang mendapat kredit dari lembaga keuangan. Kedua, penjaminan kredit modal kerja baru. Ketiga, penempatan dana di lembaga keuangan yang melakukan restrukturisasi kredit UMKM.

Soal data dan definisi, Teten mengakui bila definisi UMKM sendiri masih berbeda antar-kementerian dan perbankan. Ada yang melihat dari sisi aset, omzet atau jumlah pekerja. "Namun, yang paling penting adalah bagaimana ada perlakuan khusus kepada UMKM yang berbeda dengan korporasi, seperti masalah izin yang mudah," tegas Teten.

Strategi ke depan, sambungnya, pemerintah akan meningkatkan kapasitas SDM dengan pelatihan, mengangkat produk UMKM melalui komunitas dan aplikasi lokal berupa kolaborasi, digitalisasi UMKM, serta dukungan promosi dan pemasaran.

Baca juga : Pasar Tani Dorong Roda Ekonomi Tetap Berputar Di Tengah Pandemi Covid-19

Dalam acara yang sama, Ketua Umum TMP Maruarar Sirait mengatakan, tema Penguatan UMKM di Tengah Pandemi ini diambil sebagai kesadaran bersama sebab PDI Perjuangan merupakan partai wong cilik yang mempunyai ideologi Pancasila. Ia menjelaskan, pada krisis 1998, yang terpukul adalah konglomerat, yang kemudian ada Bantuan Likuditas Bank Indonesia (BI) berupa pendanaan yang diberikan kepada kelompok ekonomin paling atas. Saat krisis 1998, sektor UMKM bisa mempertahankan ekonomi nasional. 

Namun, krisis 2020 akibat pandemi Covid-19 ini yang paling terpukul adalah sektor UMKM. Hal ini akibat dari keharusan untuk social distancing dan menjalankan protokol kesehatan.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Webinar Nasional Ketiga TMP ini sangat relevan. Bagi PDI Perjuangan, tema ini merupakan cerminan sikap ideologis dan perhatian kepada pelaku UMKM. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.