Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sektor Properti Makin Lesu

Pengembang Genjot Penjualan Via Medsos Dan E-Commerce

Sabtu, 1 Agustus 2020 07:09 WIB
Sektor Properti Makin Lesu Pengembang Genjot Penjualan Via Medsos Dan E-Commerce

RM.id  Rakyat Merdeka - Sektor properti ikut terimbas oleh wabah corona (Covid-19). Penjualan lewat online mulai dari e-commerce hingga media sosial (medsos) pun terus digenjot. Harapannya, bisa mendongkrak daya beli konsumen.

Director of Fintech, Payment and Virtual Products Bukalapak, Victor Lesmana bilang, di era kenormalan baru diperlukan upaya yang berbeda untuk mendorong daya beli masyarakat.

“Tidak bisa lagi mengandalkan ‘bakar duit’. Untuk properti, dalam kondisi saat ini kami memaksimalkan fitur garapan bareng Bank Mandiri yakni BukaRumah,” tutur Victor kepada Rakyat Merdeka.

Melalui fitur ini, Bukalapak memberikan macan-macam tawaran. Tujuannya mengundang minat masyarakat untuk membeli hunian. Berbagai keuntungan akan didapat calon pembeli.

Mulai dari tawaran bunga rendah hingga harga murah ada di BukaRumah. “BukaRumah membuat penawaran seperti bunga mulai dari 2 persen untuk TOD (Transit Oriented Development) housing. Kami juga siapkan DP (down payment) ringan mulai dari 5 persen,” katanya.

Victor yakin tawaran ini bisa membantu banyak orang untuk memilih atau mencari hunian yang tepat. Di platform ini mekanisme pembelian dan pengajuan juga dilakukan secara digital.

Baca juga : Restrukturisasi Pertamina Perkuat Pengelolaan Energi Nasional

Harga yang ditawarkan mulai Rp 187 jutaan. “Pengajuan yang mudah ini sesuai dengan tatanan kebiasaan baru,” klaimnya.

Dia yakin penawaran-penawaran ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat terutama generasi milenial untuk membeli rumah dengan cara lebih efisien.

Target atau segmentasi dari strategi ini adalah milenial serta masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Untuk tenor kredit yang disediakan hingga 25 tahun.

Salah satu pilihan yang ditawarkan oleh BukaRumah adalah TOD housing atau perumahan yang dibangun berdampingan dengan sarana transportasi publik.

“Terobosan digital ini kami harapkan membantu proses pembelian. Walau ada wabah Covid-19, masyarakat yang butuh hunian tetap bisa membeli,” katanya.

Marketing hunian Griya Hidayah Asri, Irwan mengakui strategi bisnis lebih gencar dilakukan via online ketimbang offline.

Baca juga : Terapkan Protokol Kesehatan, Pengembang Lanjutkan Pembangunan

Apalagi dengan banyak imbauan untuk menjaga jarak, membuat pemasaran via online menjadi lebih efektif, sehingga terus digenjot.

Selama pandemi ini, dia mengaku minat masyarakat untuk membeli rumah sebetulnya sangat tinggi. Terlihat dari intensitas muncul pertanyaan-pertanyaan dari pencari rumah di marketplace atau medsos mengenai rumah yang dijual.

Tapi sayang minat itu terhambat oleh Covid-19. “Kemauan ada, tapi kemampuan finansial yang tidak ada. Pemasaran di online dan offline sama-sama susah sekarang.

Calon pembeli di marketplace banyak,tapi sekarang cuma nanya-nanya, lalu menghilang,” keluhnya.

Menurut hasil survei yang dilakukan Rumah.com menunjukkan, 60 persen responden terpaksa menunda rencana pembelian rumah akibat Covid-19.

Country Manager Rumah.com, Marine Novita menjelaskan, kebijakan PSBB dan imbauan jaga jarak makin mendorong perubahan pola pencarian informasi tentang hunian secara online.

Baca juga : Lily Muni He, Pegolf Yang Getol Perjuangkan Kesetaraan Gender

“Total 73 persen responden menggunakan platform medsos, lalu 58 persen menggunakan portal properti online, sisanya 23 persen responden lainnya memanfaatkan tur virtual maupun video dari properti yang diincar,” paparnya.

Sebelumnya, Country GM Rumah123, Maria Manik mengaku, berdasarkan data marketplace yang dipimpinnya, pembeli milenial jumlahnya sangat sedikit.

Menurut dia, milenial tidak bisa diharapkan untuk berkontribusi besar dalam pertumbuhan properti dalam kondisi pandemi seperti sekarang.

“Pencarian properti di Rumah123 didominasi milenial. Kebanyakan mereka gencar melakukan pencarian, tapi menahan untuk membeli,” terangnya kepada Rakyat Merdeka.

Meski tipis, secara keseluruhan e-commerce bidang properti ini mencatat pertumbuhan jumlah properti pada kuartal I-2020 yakni sebesar 0,21 persen. Itu pun hanya rumah dan apartemen bekas.

Data itu bila dibandingkan secara kuartalan, jumlah rumah yang terjual pada kuartal awal 2020 dibanding kuartal IV-2019 naik 12,5 persen. Sedangkan secara tahunan, jumlah rumah yang terjual pada kuartal I-2019 dan Kuartal I-2020 anjlok 23.8 persen. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.