Dark/Light Mode

Rektor UIN Apresiasi Perkembangan Teknologi Pertanian

Jumat, 22 Mei 2020 12:53 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memantau situasi pertanaman budidaya bawang putih di Temanggung, belum lama ini
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memantau situasi pertanaman budidaya bawang putih di Temanggung, belum lama ini

RM.id  Rakyat Merdeka - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Alauddin Makassar Hamdan Juhannis mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian (Kementan).

Ia menilai, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo banyak mengeluarkan terobosan dan inovasi kreatif yang menjadikan sektor pertanian maju, mandiri dan modern.

“Saya lihat meski di tengah pandemi Covid-19, Mentan Syahrul tidak pernah berhenti bergerak demi memastikan ketersediaan pangan nasional. Hal itu dibuktikan sampai detik ini dengan tidak kekurangan bahan pokok," ujar Hamdan saat dihubungi di Makasar, Jumat (22/5).

Menurut Hamdan, inovasi kreatif yang dilakukan itu di antaranya melakukan kerja sama bersama perusahan jasa termasuk startup untuk mengatur sistem distribusi bahan pokok lebih baik.

Baca juga : Menteri Erick Apresiasi TelkomGroup Libatkan UMKM Salurkan Paket Bantuan

Kemudian Kementan juga dinilai berhasil mengembangkan bermacam benih dan bibut unggul dan terus mendorong mekanisasi sektor pertanian.

“Baru-baru ini bahkan mereka (Kementan) mampu mengambil peran dalam pengembangan antivirus berbahan eucaliptus. Saya kira ini sangat luar biasa," katanya.

Di samping itu, Hamdan memuji, Kementan juga mampu menghadirkan pusat data Agriculture War Room (AWR) yang menjadi solusi terkait akurasi dan validasi data. Inovasi ini, menurutnya, terbukti mampu memantau masalah yang mungkin timbul dalam penanganan pangan nasional ke depan.

“AWR adalah inovasi termodern yang pernah dicetuskan oleh Mentan. Kini kita bisa mengetahui potensi lahan yang akan panen di mana, termasuk tingkat produktivitas lahan dan potensi masalah yang mungkin timbul sehingga dapat diantisipasi dan keberhasilan panen pasti akan jauh lebih meningkat," katanya.

Baca juga : Pasca Restrukturisasi Kredit, Beban UMKM Ke Depan Makin Berat

Karena itu, Hamdan optimistis dengan pemanfaatan fasilitas AWR untuk peningkatan produksi nasional. Apalagi AWR juga mampu bekerja secara cepat dan menopang sistem kerja Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang ada sampai level Kecamatan.

“Hari ini kita memasuki era di mana tiada hari tanpa inovasi di pertanian. Jika terus berlanjut saya yakin kita mampu mencetak produktivitas yang tinggi, unggul dan berkualitas," tutupnya.

Sebagai informasi, capaian sektor pertanian bisa dilihat dari jumlah stok beras yang cukup sampai akhir Juni 2020, di mana diperkirakan mencapai 6,84 juta ton. 

Sedangkan potensi panen padi Mei 2020 saja bisa mencapai 1,25 juta ha, yang dapat menghasilkan beras sebesar 3,43 juta ton. Kemudian potensi panen padi bulan Juni 2020 mencapai 0,74 juta ha, yang dapat menghasilkan beras sebesar 1,94 juta ton.

Baca juga : Resmi Gantung Raket, PBSI Puji Prestasi Tantowi di Pentas Dunia

Selanjutnya, pemerintah menargetkan luas tanam padi secara nasional pada tahun 2020 minimal 11,66 juta ha yang berpotensi menghasilkan minimal 33,6 juta ton beras. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.