Dark/Light Mode

Luar Biasa, Angkasa Pura I Bangun Semua Bandaranya Pakai Kocek Sendiri

Senin, 17 Agustus 2020 21:37 WIB
Bandara Internasional Yogyakarta (YIA)
Bandara Internasional Yogyakarta (YIA)

 Sebelumnya 
Angkasa Pura I sebagai pemrakarsa proyek NYIA juga telah memerhatikan sisi mitigasi potensi bencana di wilayah pantai selatan Yogyakarta.

Landas pacu NYIA dibangun pada ketinggian 7,8 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan berjarak satu kilometer dari pantai. Sementara apron berada 8 mdpl dan terminal 9 mdpl.

Bangunan terminal juga telah dirancang tahan terhadap ancaman gempa bumi hingga 8,8 skala richter. Sementara itu, Terminal Baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dibangun dengan investasi sebesar Rp2,075 triliun.

Baca juga : Angkasa Pura I Andalkan Teknologi Canggih Di Bandara

Terminal baru ini memiliki luas 58.652 meter persegi, hampir sembilan kali lipat dari luas terminal lama, dan dapat menampung 6,9 juta penumpang per tahun.

Fasilitas lainnya yaitu apron baru yang mampu menampung 12 pesawat, 30 konter check-in, 8 eskalator, 8 elevator, 2 travelator, serta 3 buah garbarata.

Tersedia pula gedung parkir yang mampu menampung 1.200 kendaraan. Desain terminal baru Bandara Ahmad Yani mengadopsi konsep eco-airport, di mana bandara direncanakan, dikembangkan, dan dioperasikan dengan tujuan menciptakan sarana dan prasarana perhubungan yang ramah lingkungan serta berkontribusi positif kepada lingkungan hidup.

Baca juga : Angkasa Pura I Instruksikan Petugas Bandara Layani Pelanggan Sepenuh Hati

Dengan luasan dan seluruh fasilitas tersebut, Terminal Baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang yang memang diposisikan sebagai bandara bisnis dan industri, dapat mengakomodir potensi pertumbuhan pernumpang sebesar 10 persen tiap tahunnya.

Sedangkan Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp 2 triliun. Memiliki luasan 77.562 meter persegi yang mampu menampung 7 juta penumpang per tahun serta apron atau tempat parkir pesawat yang dapat menampung 14 pesawat narrow body.

Adapun pengembangan bandara lainnya telah dan terus dilakukan yaitu, perluasan terminal Bandara Adi Soemarmo Solo, pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, perluasan Terminal 1 Bandara Juanda Surabaya, Bandara Lombok Praya, Bandara El Tari Kupang, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Pattimura Ambon.

Baca juga : Traffic Pesawat dan Penumpang Bandara Soetta Mulai Bergairah

Pembiayaan pengembangan bandara bersumber dari obligasi perusahaan yang telah diterbitkan pada Oktober 2016. Obligasi tersebut melalui skema Penawaran Umum “Obligasi I Angkasa Pura Airports dan Sukuk Ijarah I Angkasa Pura Airports Tahun 2016” dengan total nilai yang ditawarkan kepada masyarakat sebesar Rp 3 triliun.

"Pendanaan berupa pinjaman dari bank dan lembaga keuangan non-bank dengan nilai keseluruhan Rp 5 triliun pada Desember 2018 lalu, dan pendanaan lainnya," jelasnya.

Pembangunan dan pengembangan berbagai bandara melalui pembiayaan mandiri dipersembahkan Angkasa Pura I untuk Indonesia sebagai bentuk dedikasi membangun negeri, sekaligus wujud #BUMNUntuk75Tahun Indonesia. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.