Dark/Light Mode

Bahlil Yakinkan Investor Inggris, Iklim Investasi Indonesia Kondusif

Selasa, 15 September 2020 16:25 WIB
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. [Foto: Setkab]
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. [Foto: Setkab]

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakinkan investor Inggris yang tergabung dalam British Chamber of Commerce in Indonesia (BritCham) bahwa iklim investasi di Indonesia semakin kondusif.

Menurutnya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/9/2020), iklim investasi yang kondusif itu didukung dengan Rancangan Undang-undang Cipta Kerja (RUU CK) atau Omnibus Law yang akan menjadi solusi bagi investor dalam percepatan perizinan investasi di Indonesia nantinya.

"Perizinan teknis di daerah saat ini masih dikeluarkan oleh pemerintah daerah, karena belum disahkannya Omnibus Law. Nantinya kewenangan perizinan ini akan ditarik ke pemerintah pusat dan dikembalikan lagi ke pemerintah daerah dengan Peraturan Pemerintah (PP) beserta aturannya. Jadi nanti akan jelas waktunya," kata Bahlil, dalam diskusi virtual dengan BritCham, Senin (14/9).

Baca juga : Jelang Tanding Lawan Arab Saudi, 27 Pemain Timnas Indonesia Fokus Latihan

Dia juga menegaskan, BKPM saat ini telah diberikan kewenangan menerbitkan perizinan dari 22 kementerian dan lembaga lain. Termasuk insentif fiskal seperti tax allowance dan tax holiday sebagaimana diatur oleh Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2019 tentang Percepatan Kemudahan Berusaha.

Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu juga menyinggung Daftar Negatif Investasi (DNI) yang masih dalam tahap pembahasan saat ini. "DNI akan dibuka, kecuali untuk enam sektor, seperti perjudian, nuklir, tidak terkecuali untuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah -red)," ujarnya.

DNI merupakan salah satu poin yang diatur dalam Omnibus Law bagian investasi. Terkait hal tersebut, Bahlil menyatakan harapan agar Omnibus Law dapat disahkan dalam waktu dekat. Karena itu, investor tidak perlu ragu meminta fasilitas dari BKPM. Lembaga itu berkomitmen memfasilitasi segala permasalahan investor dari tahap awal hingga realisasi investasinya di Indonesia.

Baca juga : Shin Tae-yong Sampaikan Perkembangan Timnas U-19 Indonesia dari Kroasia

Sementara Vice Chairman BritCham, Harun Reksodiputro menyampaikan, pihaknya berharap dapat berdiskusi langsung dengan BKPM secara rutin, membahas isu-isu yang dianggap penting oleh investor Inggris di Indonesia. Misalnya, terkait sistem OSS (Online Single Submission) dan sektor-sektor yang menjadi perhatian khusus seperti energi terbarukan, pendidikan serta real estat.

"Kami harap bisa bertemu dengan Kepala BKPM setiap tiga atau empat bulan sekali untuk menyampaikan hal-hal penting terkait investasi di Indonesia," katanya.

Selama periode 2015-Semester I 2020, Inggris berada di peringkat 10 negara asal investor terbesar di Indonesia dengan total investasi 2,08 miliar dolar AS dari 3.068 proyek. Sektor tertinggi dari investasi Inggris dalam kurun waktu tersebut adalah tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan sebesar 642,1 juta dolar AS. Lokasi investasi Inggris terbanyak berada di wilayah Sumatera, sebesar 643,6 juta dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.