Dark/Light Mode

Balitbanghub Gandeng UI Rumuskan Strategi Pemulihan Bisnis Sektor Penerbangan

Kamis, 24 September 2020 11:18 WIB
Kepala Balitbanghub Umiyatun Hayati Triastuti menyampaikan paparan dalam webinar `Resiliensi Kinerja dan Strategi Pemulihan Bisnis Sektor Transportasi Udara Saat dan Pasca Pandemi Covid-19`, Rabu (23/9). (Foto: Balitbanghub)
Kepala Balitbanghub Umiyatun Hayati Triastuti menyampaikan paparan dalam webinar `Resiliensi Kinerja dan Strategi Pemulihan Bisnis Sektor Transportasi Udara Saat dan Pasca Pandemi Covid-19`, Rabu (23/9). (Foto: Balitbanghub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekosistem sektor penerbangan mengalami dampak yang cukup besar akibat pandemi Covid-19. Langkah-langkah pemulihan resiliensi kinerja dan bisnis transportasi udara harus segera dirumuskan. Oleh karena itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) mengambil langkah cepat dengan melakukan kajian terkait resiliensi kinerja dan strategi pemulihan bisnis transportasi udara saat ini dan pasca-pandemi.

“Berbagai kajian secara rutin telah dilakukan tim peneliti yang terdiri atas akademisi lintas disiplin. Kali ini mengenai optimalisasi kinerja dan strategi pemulihan bisnis sektor trasnportasi udara,” ujar Kepala Balitbanghub Umiyatun Hayati Triastuti, pada webinar seri #5 dengan tema “Resiliensi Kinerja dan Strategi Pemulihan Bisnis Sektor Transportasi Udara Saat dan Pasca Pandemi Covid-19, Rabu (23/9).

Baca juga : Bareng Bank Sinarmas, PeduliSehat.id Galang Dana Untuk Penderita Kanker

Diberlakukannya protokol kesehatan dan tindakan preventif lockdown, telah mengakibatkan penerbangan internasional mengalami penurunan drastis. Sepanjang April hingga Mei 2020 misalnya, terdapat penurunan demand sebesar 80,23 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 13,21 persen. Walau sempat rebound beberapa waktu lalu, akan tetapi masih berada di atas angka 60 persen.

“Pemerintah dapat segera melakukan pembenahan dan penyesuaian aturan serta menetapkan sasaran jangka pendek untuk mengatasi ini semua, dalam konteks pembenahan aturan sudah selayaknya harus mencakup platform protokol kesehatan yang harus dipatuhi tanpa syarat. Namun, pola kepatuhan terhadap protokol kesehatan hendaknya tidak lagi menjadi hambatan dalam membangkitkan gairah penumpang dalam menggunakan kembali jasa transportasi udara,” ujar pengamat penerbangan Chappy Hakim.

Baca juga : Menteri Teten Dorong UMKM Kuasai Keterampilan Bisnis Digital

Resiliensi Kinerja
Sektor transportasi udara berperan sebagai industri vital baik sebagai sumber maupun sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Adanya penurunan permintaan sektor transportasi udara mengakibatkan menurunnya produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 0,18 persen, konsumsi rumah tangga sebesar 0,55 persen, dan pendapatan tenaga kerja sebesar 0,54 persen. Selain itu, terdapat beberapa sektor lain yang juga terdampak akibat menurunnya output sektor transportasi udara. Di antaranya sektor perhotelan (turun 13,58 persen), manufaktur (turun 12,36 persen), dan sektor perdagangan/jasa (turun 6,44 persen).

“Untuk menjaga keberlangsungan industri transportasi udara, maka diperlukan strategi yang tepat agar sektor tersebut tetap dapat beroperasi optimal untuk memenuhi demand yang ada dan kembali beroperasi normal pasca pandemi,” ujar Hayati.

Baca juga : Taliban Afghanistan OK Berdamai, Taliban Pakistan Terus Menyerang

Dalam kajian ini telah ditemukan adanya pola perubahan perilaku pengguna jasa transportasi udara. Hal ini dikarenakan keinginan masyarakat untuk menjaga keselamatan diri dari ancaman Covid-19. Oleh karena itu, perlu ada upaya mengembalikan perilaku pengguna jasa transportasi udara dengan mengubah persepsi dan opini publik, dengan cara melakukan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat, edukasi tekonologi pendukung kesehatan seperti HEPA, dan pemasangan fasilitas sanitasi secara ekstensif.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, terkait optimalisasi kinerja dan pemulihan bisnis sektor transportasi tersebut, Kementerian Perhubungan telah melakukan berbagai upaya pencegana penyebaran Covid-19, salah satunya dengan membangun kolaborasi pentahelix dengan melibatkan berbagai stakeholder. “Saya harap dapat ditemukan cara baru paling efektif untuk menekan laju penyebaran pandemi, terlebih di sektor transportasi udara,” ujar Budi. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.