Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pandemi Berlanjut, Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Ke 37,43 Dolar AS Per Barel

Rabu, 7 Oktober 2020 14:01 WIB
Sumur pengeboran minyak (Foto: Dok. ESDM)
Sumur pengeboran minyak (Foto: Dok. ESDM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meningkatnya kasus Covid-19 secara global berdampak pada harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price atau ICP) di September 2020. Berdasarkan perhitungan Tim Harga Minyak Indonesia, ICP September turun sebesar 4,2 dolar AS per barel di banding Agustus 2020. Yaitu dari 41,63 dolar AS per barel ke level 37,43 dolar AS per barel 

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyatakan, perkembangan Covid-9 membuat para pelaku pasar kembali memperhitungkan permintaan minyak global. "Sebaran Virus Corona dalam sebulan cukup memberikan efek domino terhadap permintaan dan harga (minyak mentah) di pasar internasional," kata Agung, dalam keterangan pers Kementerian ESDM, Rabu (7/10).

Baca juga : Pertiwi Indonesia Gelar Gerakan Berbagi Handphone

Penetapan ICP September ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 191 K/12/MEM/2020 tentang Penetapan Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan September 2020. Keputusan diundangkan sejak 2 Oktober 2020.

Selain penyebaran Covid-19, langkah OPEC+ dalam menindak negara yang gagal mematuhi pemotongan produksi, bahkan rencana pertemuan luar biasa di Oktober menjadi sentimen negatif tersendiri bagi ICP bulan September. Penyebab lainnya adalah keberadaan ketersediaan minyak mentah, bensin, dan distilat AS di pertengahan September. 

Baca juga : Bahasa Asing Bisa Hambat Masuknya FDI, Indonesia Mesti Belajar Dari Vietnam

Berdasarkan laporan US Energy Information Administration (EIA), stok minyak mentah turun 1,6 juta barel, bensin turun 4 juta barel, dan distilat turun 3,4 juta barel. "Harga minyak juga dipengaruhi kurs dolar Amerika yang melemah terhadap mata uang utama lainnya," jelas Agung.

Meski pada akhir minggu lalu harga minyak dunia sempat mengalami penguatan akibat paket stimulus ekonomi yang dikucurkan Pemerintah Amerika Serikat, hal tersebut belum mampu mendongkrak harga minyak melampaui bulan sebelumnya.

Baca juga : Wujudkan Pertanian Berkelanjutan, Indonesia Butuh Peran Dan Solusi Para Pakar

Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada September 2020 dibandingkan dengan Agustus 2020:
Dated Brent turun sebesar 4,01 dolar AS per barel, dari 44,82 dolar AS per barel menjadi 40,81 dolar AS per barel.
WTI (Nymex) turun sebesar 2,76 dolar AS per barel, dari 42,39 dolar AS per barel menjadi 39,63 dolar AS per barel.
Brent (ICE) turun sebesar 3,15 dolar AS per barel, dari 45,02 dolar AS per barel menjadi 41,87 dolar AS per barel. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.