Dark/Light Mode

Bantu Pendidikan Siswa Tak Mampu

Pertiwi Indonesia Gelar Gerakan Berbagi Handphone

Jumat, 25 September 2020 23:00 WIB
Bantu Pendidikan Siswa Tak Mampu Pertiwi Indonesia Gelar Gerakan Berbagi Handphone

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertiwi Indonesia memprakarsai gerakan Ponsel Pintar Untuk Anak Cerdas. Melalui gerakan ini, sejumlah telepon seluler disalurkan kepada mereka yang sangat dibutuhkan.

Hal ini diungkap Ketua Umum Pertiwi Indonesia, Shinta Omar. Menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Pertiwi Indonesia pada pendidikan anak-anak di Indonesia, terutama mereka yang terdampak krisis di masa pandemi covid 19.

Seperti diketahui, ujarnya, pandemi Covid 19 berdampak terhadap perubahan aktifitas belajar-mengajar. Pembelajaran daring (online learning) yang dilaksanakan sejak Maret lalu, menjadi sebuah pilihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mencegah penyebaran Covid-19. Praktik pendidikan daring ini dilakukan di berbagai tingkatan jenjang pendidikan, mulai SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

Perubahan cara belajar yang sangat cepat ini pun, lanjut Shinta, terpaksa dilakukan tanpa persiapan yang memadai, termasuk bagi orang tua. Misalnya, tak semua anak atau orang tua memiliki telepon seluler yang bisa dipakai, sehingga anak-anak harus berbagi dengan saudara lainnya yang juga melakukan pembelajaran daring.

Baca juga : Masyarakat Apresiasi Gerakan Berbagi “Indonesia Care”

Yang jelas, lanjut Shinta, organisasi perempuan ini terus bergerak membantu sesama selama pandemi Covid-19 dengan berbagai cara. Termasuk juga menyalurkan sumbangan Alat Perlindungan Diri (APD), hingga membagikan puluhan ribu sembako bagi keluarga kurang mampu.

Sementara Ketua Bidang Pendidikan Pertiwi Indonesia, Anggia Tjaja menyatakan, di lapangan, bahkan ditemukan keluarga yang sama sekali tidak memiliki telepon seluler yang dapat digunakan sebagai sarana belajar. “Kami merasa terpanggil, “ akunya.

Sedangkan Wakil Ketua Pertiwi Indonesia, Miranti Serad, yang menyerahkan langsung sumbangan kepada siswa kurang mampu tapi berprestasi di Bandung mengatakan, pihaknya berusaha mengumpulkan sumbangan handphone yang berstandar tertentu sehingga bisa dipakai untuk aktivitas belajar daring. “Sumbangan terus mengalir dari internal Pertiwi Indonesia, gerakan atau organisasi dan para pribadi yang juga memiliki perhatian pada pendidikan anak-anak,” jelasnya.

Menurut Miranti, ternyata banyak yang merasa terpanggil, saat mengetahui bahwa anak-anak di berbagai daerah kesulitan belajar, karena sangat terbatasnya fasilitas komunikasi seperti telepon seluler yang bisa mereka gunakan. Karenanya, selain menyumbangkan uang untuk membeli perangkat baru, ada juga yang memberikan handphone bekas layak pakai.

Baca juga : Promosikan Budaya Indonesia, KBRI Moskow Gelar Wayang Kulit

Sejauh ini, ungkapnya, Pertiwi Indonesia sudah menyalurkan handphone kepada 60 siswa dari keluarga tidak mampu di Bandung dan 40 unit ke SMPN 2 Cibitung, Bekasi. “Sangat mengharukan melihat betapa bahagia dan leganya anak-anak penerima handphone ini. Mereka rajin belajar dan berprestasi, tapi kesulitan ketika harus mengakses kelas online,” ujarnya.

Saat berkomunikasi dengan siswa dan orang tua penerima handphone, Miranti bertemu dengan orangtua tunggal yang memiliki enam anak. Sementara dia hanya memiliki satu handphone.

Ada juga ibu guru yang mengumpulkan anak-anak yang sama sekali tidak memiliki perangkat komunikasi ini, agar belajar bersama menggunakan telepon selular yang dia miliki.

Mengenai kondisi siswa, Kepala Sekolah SMPN 2, Kabupaten Bekasi, Joko Sriyanto menjelaskan, 20% dari 1.303 siswa tergolong dari keluarga yang berpenghasilan tidak menentu dan minim. Umumnya, orang tua mereka bekerja serabutan, baik sebagai buruh pasar, tukang cuci, penjual keliling, tukang ojek dan penjaga palang kereta api.

Baca juga : Mahfuz: Partai Gelora Siap Berkolaborasi Di Pilkada 2020

Untuk anak-anak kurang mampu yang tidak mempunyai telepon atau tidak mampu beli pulsa, jelas Joko, pihak sekolah menyiapkan program belajar luring. Mereka harus ke sekolah sekali seminggu untuk mengambil tugas yang disiapkan guru, dan mengumpulkan PR seminggu sebelumnya.

“Mereka juga dianjurkan numpang belajar bersama teman atau menggunakan jaringan wifi milik tetangga yang bersedia berbagi. Yang penting, mereka mematuhi protokol kesehatan, seperti pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan,” lanjutnya.

Merespon kegiatan Pertiwi Indonesia ini, Ketua DPD Keluarga Peduli Pendidikan (Kerlip) Jawa Barat, Ekasari Widyati, mewakili seluruh siswa dan orang tua penerima bantuan menyampaikan terimakasihnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.